Bunga
Kirim aku bunga, ketika aku sudah menjadi bumi. Kirimkan aku bunga lebih banyak, ketika jasadku sudah jadi bagian bumi. Kirim aku bunga dalam bentuk doa. Kirim aku lebih banyak,…
Kirim aku bunga, ketika aku sudah menjadi bumi. Kirimkan aku bunga lebih banyak, ketika jasadku sudah jadi bagian bumi. Kirim aku bunga dalam bentuk doa. Kirim aku lebih banyak,…
Ma'had Aly – Umar bin Abdul Aziz Lahir di Hulwan, sebuah desa di Mesir, tahun 61 H. Ayahnya bernama Abdul Aziz bin Marwan bin Hakam, seorang gubernur di daerah Mesir.…
Ma'had Aly – Tanah Jawa, tanahnya orang dengan seribu kebudayaan. Tanahnya orang yang di dalamnya melebur Islam dan budaya. Sehingga tidak heran jika banyak yang menyebut tanah Jawa sebagai gudangnya TBC…
Ma’had Aly – Konstantinopel telah meninggalkan kisah dan pengalaman tersendiri bagi seorang pengembara Muslim yang masih merupakan wilayah kekuasaan Kristen. Orang-orang Byzantium sendiri menganggap bahwa mereka adalah golongan yang menjadi…
Ketika matahari telah beristirahat, senja telah memanggil rembulan. Bedug mulai di tabuhkan, kalimat thayyibah mulai di lantunkan. Menggetarkan hati ketika melafadzkannya, menggugah hati ketika mendengarnya. Masuk ke dalam setiap makna…
Menjelang senja kita habiskan putaran waktu, memulung isi batok kepala satu demi satu. Membicarakan apa saja, memasak karya apa saja, menjadikannya apa saja, menuliskan apa saja, berbahan baku kata-kata. …
Lihatlah tepat di bawah tiang berlampu itu Ya, pemuda yang tak jemu memetik julangan senar Mereka hidup karena jari-jarinya sendiri Betapa ruginya kehidupan mereka Lihatlah di tengah gemerlap pelangi malam…
Ibu kota masih hidup, padahal hari telah lelah. Setiap nyawa sibuk berlalu dan melanglang. Tak ada celah pada waktu untuk tenang. Matahari abu-abu mulai menutup kelambu. Udara bisu menunggu menghatur…
Hujan adalah puisi Tuhan Dijatuhkannya di antara usaha kita untuk tetap bertahan Dalam rintik-rintik yang membasahi jarak Dalam rintih-rintih yang membasahi sesak Di dadaku kau adalah rindu tanpa jeda Kujaga…
Byuuurrr!!! Aroma menyengat itu kini melekat di tubuhku. Mati-matian aku menahan isi perutku yang meronta ingin keluar dibuatnya. Ini baru ember pertama, masih ada ember kedua setelah ini. Aku rasa…