MAHADALYJAKARTA.COM – Sebagai lembaga resmi negara yang bergerak dalam proses pengelolaan dana umat Islam, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) turut berperan dalam penguatan pendidikan umat. Salah satu targetnya adalah perlunya pengembangan pendidikan keislaman yang relevan dengan kebutuhan umat. Di antara bentuk partisipasi konkrit yang dikerjakan BAZNAS adalah memberikan beasiswa bagi kalangan mustahik.
Hal ini sejalan dengan apa disampaikan Ketua BAZNAS RI, Prof Noor Ahmad dalam sambutannya pada kegiatan Silaturahmi Nasional Mitra Beasiswa BAZNAS dan Peluncuran Beasiswa Cendekia BAZNAS 2023, di Jakarta, Selasa (20/6/2023). Prof Noor berpandangan bahwa untuk meningkatkan progresivitas pemberi zakat (muzakki), perlu adanya penguatan pada kaderisasi mustahik agar mendapatkan pendidikan dan masa depan yang layak.
“Program beasiswa BAZNAS diharapkan menjadi salah satu sarana mobilitas vertikal mustahik untuk menjadi good citizen, terentaskan dari kemiskinan, menjadi munfiq, mutashoddiq, dan muzakki,” ujar Ketua BAZNAS RI tersebut.
Pada acara peluncuran tersebut dilakukan pula penandatanganan kerja sama antara pihak BAZNAS RI dengan 159 kampus, yang terdiri atas 111 kampus mitra beasiswa dan 48 Ma’had Aly. Termasuk di dalamnya Ma’had Aly Sa’iidusshiddiqiyah Jakarta.
“Program beasiswa Cendekia ini adalah bagian dari visi BAZNAS RI yakni menjadi lembaga utama dalam menyejahterakan umat. Bentuk misinya adalah dengan memaksimalkan pendistribusian dan pendayagunaan yang dimiliki BAZNAS.” Ujar Saidah Sakwan, MA., Pimpinan BAZNAS bidang pendidikan dalam sambutannya.
Ibu Saidah juga menjelaskan bahwa misi dimaksud yang hendak dicapai adalah dengan membuat Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) yang terukur. Adapun bentuk prioritas pada RPJM pendidikan pada BAZNAS pada penguatan lini Tafaaquh fiddin, Leadership, Inovasi & Teknologi, Enterpreneurship/profesional. Seluruhnya memiliki tujuan dan bentuk program yang dalam waktu menengah dapat terwujud.
“Kami menempatkan visi Tafaaquh fiddin dengan memberikan beasiswa pada kader-kader santri pada Beasiswa Kaderisasi Seribu Ulama atau KSU, Beasiswa Ma’had Aly, juga beasiswa IIQ, IDAQU, dan PTIQ.” Tambah Saidah Sakwan dalam pemaparannya.
Wakil Menteri Agama, Dr. Zainut Tauhid Sa’adi yang turut hadir menyampaikan sambutannya. Wamenag mengapresiasi kegiatan ini dengan memberikan banyak kesan dan harapan agar semuanya bisa berjalan dengan baik.
“Hari ini kita berada di tengah acara yang menjadi bukti bahwa peran umat Islam dalam membangun Indonesia itu sangat luar biasa, yakni Dana Sosial Keagamaan dan Lainnya (DSKL) di bidang pendidikan dan kualitas sumber daya manusia melalui Beasiswa Cendekia BAZNAS,” ujar Wamenag.
Selain sambutan-sambutan, penyerahan Memorandum of Understanding (MoU) antara lembaga kampus mitra, acara ini juga diisi oleh sambutan oleh Prof Renald Kasali yang menyoroti perlunya revolusi cara pandang kita terhadap pendidikan di Indonesia. Ikhtiar ini diharapkan dapat mengubah mental dan semangat peserta didik untuk dapat terus berpacu pada zaman yang kian melaju cepat.