MAHADALYJAKARTA.COM- Dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriyah, Ma’had Aly Jakarta menggelar seminar kurban guna membahas hal-hal yang berkaitan dengan ibadah kurban. Ustaz Nur Salikin, salah satu Mudir Ma’had Aly Jakarta memaparkan bahwa ibadah kurban merupakan salah satu ibadah yang memiliki keutamaan yang besar.
“Setiap hewan yang dijadikan kurban maka kelak hewan tersebut akan datang pada hari kiamat dengan kondisi utuh dengan darah dan bulu-bulunya sebagai pahala bagi orang yang berkurban. Selain itu, hewan kurban itu kelak akan menjadi kendaraan saat melintasi jembatan siratalmustakim kelak di hari kiamat,” papar alumnus Universitas Al-Ahgaf Yaman itu saat menjadi narasumber dalam acara seminar kurban yang bertempat di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah Jakarta, Rabu (5/6/24).
Kurban secara etimologi berasal dari bahasa Arab yaitu qaruba – yaqrubu – qurbanan yang berarti dekat. Peristiwa kurban merupakan peristiwa bersejarah yang terjadi pada Nabi Ibrahim As dan Ismail As, sebagai simbol kesetiaan keduanya dan tanda kedekatannya kepada Allah Swt.
“Kurban itu sudah mendapat legal statement dari Rasulullah Saw langsung lho,” ujar kiai asal Grobogan Jawa Tengah itu dengan pembawaanya yang jenaka.
Melanjutkan pemaparannya, Ustaz Salikin menjelaskan jika kurban hukumnya adalah sunnah muakkadah (sunnah yang dianjurkan) bagi umat Nabi Muhammad Saw. Bagi seorang hamba yang masuk dalam kategori mampu namun ia tidak mau berkurban, maka dia dihukumi sebagai orang yang celaka. Rasulullah Saw bersabda bahwa, “barangsiapa yang mempunyai keluasan rezeki (mampu berkurban) tetapi ia tidak mau berkurban, maka janganlah ia mendekati tempat kami beribadah.”
Bendahara Amali Nasional itu juga menekankan akan pentingnya nilai kejujuran dalam mengurusi hewan kurban khususnya bagi setiap panitia kurban agar berlaku amanah dan tidak curang.
“Hati-hati lho, khususnya bagi panitia kurban yang menjadi wakil dari orang yang berkurban. Tanggung jawabmu itu besar. Jangan main-main sama duit atau pun daging kurban, apalagi sampai nilep, wah repot itu. urusanmu itu langsung sama Tuhan di akhirat nanti,” tegasnya.
Kegiatan ini diikuti sekitar 100 santri yang terdiri dari seluruh Mahasantri aktif Ma’had Aly Saiidusshiddiqiyah Jakarta, perwakilan OSPA putra dan putri serta beberapa santri dari Ma’had Aytam. Para audiens terlihat sangat antusias dan aktif dalam mengikuti acara tersebut. Pembawaan Ustaz Nur Salikin yang santai dan kaya akan humor dalam menyampaikan materi kian memecah suasana pada malam itu.
Diharapkan dengan diadakannya seminar kurban itu sekiranya dapat memotivasi para santri Asshiddiqiyah umumnya dan panitia kurban khususnya agar selalu kompak dan bahu-membahu guna mensukseskan acara kurban di Pesantren Asshiddiqiyah Jakarta pada tanggal 17 Juni mendatang.
Pewarta: Muhamad Fathul Bari, Semester IV dan Ahmad Wildani, Semester 2
Editor: Robiah, Yayu