Sya’ban: Bulan untuk Mempersiapkan Diri Menuju Ramadhan

Sya’ban: Bulan untuk Mempersiapkan Diri Menuju Ramadhan

MAHADALYJAKARTA.COM – Bulan Rajab telah berlalu. Kini, kita telah menginjak bulan ke delapan Hijriah, bulan Sya’ban. Persis satu bulan sebelum bulan mulia, bulan Ramadan. Sya’ban berasal dari kata “syi’ab” yang berarti jalan di atas gunung. Konsep ini mencerminkan peran bulan Sya’ban dalam mempersiapkan kedatangan bulan Ramadhan. Bulan Sya’ban diibaratkan sebagai tahap persiapan yang penting sebelum memasuki bulan penuh berkah tersebut. Oleh karena itu, bulan ini menjadi momen yang tepat untuk meniti jalan kebaikan dengan lebih giat, sebagai persiapan menyambut kedatangan bulan Ramadhan yang penuh berkah.

Sya’ban merupakan bulan yang dianjurkan untuk memperbaiki diri dari keburukan, Ibnu Rajab dalam karyanya Lathaiful Ma’arif mengatakan bahwa bulan Sya’ban adalah pendahuluan dalam menyambut datangnya bulan Ramadhan. Maka, segala hal yang dianjurkan dilaksanakan, diperbanyak di bulan Ramadhan, itu juga dianjurkan di bulan Sya’ban supaya diri lebih siap melaksanakannya ketika bulan Ramadhan tiba.

Menyambut Ramadhan dengan kegembiraan dan kebahagiaan. Yahya bin Abi Katsir meriwayatkan bahwa orang-orang salaf terdahulu selalu mengucapkan doa:

اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِى رَجَبَ وَ شَعْبَانَ وَ بَلِغْنَا رَمَضَانَ

Artinya: Ya Allah berkahi kami di bulan Rajab dan Sya’ban, dan sampaikan (usia) kami berjumpa Ramadhan. Seolah mereka juga memohon: Ya Allah sampaikanlah aku dengan selamat ke Ramadhan, selamatkan Ramadhan untukku dan selamatkan aku hingga selesai Ramadhan.

Pengetahuan yang dalam. Puasa Ramadhan merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim. Ibadah puasa mempunyai ketentuan dan aturan yang harus dipenuhi agar sah dan sempurna. Sesuatu yang menjadi  prasyarat ibadah wajib, maka kita wajib memenuhi dan mempelajarinya.

Ilmu tentang ketentuan puasa atau yang sering disebut dengan fiqih puasa merupakan hal yang wajib dipelajari oleh setiap Muslim, minimal tentang hal-hal yang menjadi sah dan tidaknya puasa. Pengetahuan yang utuh tentang bulan Ramadhan akan menghindarkan kita dari kesalahan-kesalahan yang bisa merusak bahkan membatalkan ibadah Ramadhan.

Dengan doa. Bulan Ramadhan selain merupakan bulan karunia dan kenikmatan beribadah, juga merupakan bulan tantangan. Tantangan menahan nafsu untuk berbuat jahat, tantangan untuk menggapai kemuliaan malam Lailatul Qadar dan tantangan-tantangan lainnya. Keterbatasan manusia mengharuskannya untuk selalu berdoa agar optimis melalui bulan Ramadhan.

Persiapan ruh dan jasad. Rasulullah saw dan orang-orang saleh tidak pernah menyia-nyiakan keutamaan Ramadhan sedikitpun. Rasulullah dan para sahabat memperbanyak puasa dan bersedekah pada bulan Sya’ban sebagai latihan sekaligus tanda kegembiraan menyambut datangnya Ramadhan.

Persiapan materi. Kemudian yang harus kita perhatikan menyongsong bulan Ramadhan adalah persiapan finansial atau materi. Persiapan materi di sini tidak dimaksudkan untuk membeli kebutuhan berbuka dan sahur yang mewah dan mahal bahkan kadang terkesan berlebihan. Tapi finansial yang ditujukan untuk menopang ibadah sedekah dan infak kita.

Tulisan ini disandur dari lampung.nu.or.id dan ddbanten.com

Editor: Dalimah NH

Leave a Reply