Bedah BukuBEMBerita Acara

Menggali Nilai Sejarah Lewat Terjemahan: BEM Ma’had Aly Jakarta Bedah Buku “Ensiklopedia Sejarawan Muslim”

MAHADALYJAKARTA.COMBadan Eksekutif Mahasantri (BEM) Ma’had Aly Sa’iidusshiddiqiyah Jakarta mengadakan acara Bedah Buku yang dihadiri oleh seluruh mahasantri dan jajaran staf akademika Ma’had Aly Jakarta.

Acara ini diselenggarakan pada Ahad, 02 November 2025 di Perpustakaan Asshiddiqiyah Jakarta. Acara ini terasa lebih hidup dan energic karena dihadiri langsung oleh dosen pembimbing dari buku yang dibedah tersebut, yaitu Dr. Tohirin, Lc., M.Ag.

Dalam sambutannya, Dr. Tohirin menyampaikan pemaparan bagaimana caranya menerjemahkan kitab dengan baik dan benar. Beliau juga menjelaskan beberapa poin penting yang harus diperhatikan dalam proses penerjemahan.

“Kebetulan Ustaz Robi ini kemarin memercayai saya untuk menjadi pembimbing, untuk menterjemahkkan buku Ensiklopedia Sejarawan Muslim tersebut. Dan ini adalah buku yang bagus karena biografi tentang ulama yang ada di Indonesia sudah banyak, tetapi biografi tentang tokoh sejarah itu sangat minim di Indonesia, jadi ini buku bagus,” ujar Dr. Tohirin dalam sambutannya.

Setelah itu, acara dilanjutkan dengan sesi inti, yaitu Bedah Buku Ensiklopedia Sejarawan Muslim yang dipaparkan oleh penulis sekaligus alumni Ma’had Aly Jakarta, yaitu Ustaz Robiihul Imam Fidaroini, S.Ag.

Sebelum memasuki materi, beliau terlebih dahulu menceritakan kisah proses penulisan buku tersebut. “Kalau Dr. tohirin tadi menterjemahkan karena finansial, saya menterjemah karena kepepet, kepepet karena ingin cepat selesai dan wisuda,” Ujar beliau. Kemudian beliau menambahkan bahwa dalam kepenulisan awalnya melibatkan empat orang tetapi yang satu memutuskan untuk berhenti, sehingga tinggal tersisa tiga orang saja.

Setelah berbagi kisah, Ustadz Robi melanjutkan pembahasan mengenai metode kepenulisan atau penerjemahan yang digunakan dalam penulisan serta penyusunan buku Ensiklopedia Sejarawan Muslim.

Pemaparan beliau meliputi latar belakang, manfaat dan tujuan, metode-metode penerjemahan, alat-alat bantu menterjemah, dan metode isi kitab. Semua itu dijelaskan secara jelas dengan gaya bahasa yang santai dan mudah untuk difahami, sehingga mahasantri dapat mengikuti dengan antusias.

Kitab yang diterjemahkan adalah kitab karangan Syekh Yusri Abdul Ghani, yaitu kitab Mu’jam al-Muarrikhin al-Muslimin. Setelah penerjemahan kitab telah selesai, beliau menyadari ternyata menerjemahkan itu penting bukan hanya di kalangan pesantren, tetapi orang-orang yang mengambil jurusan sejarah di kalangan orang luar pesantren itu bisa membaca kalau bentuknya terjemah.

Ustaz Robi juga mengatakan bahwa kitab ini lebih sulit menerjemahkannya dibanding kitab yang lainnya, seperti Tarikh at-Tabari, Tarikh al-Khulafa, atau Fikih as-Sirah.

“Ternyata ini bahasanya berbeda, jadi ini bahasa ulama terdahulu bukan ulama kontemporer,” jelasnya.

 Di akhir pemaparan materi, Ustaz Robi menutup sesi bedah buku dengan closing statement sebuah quote yang juga ditampilkan di slide presentasi.

“Orang yang tidak memiliki masa lalu, maka tidak memiliki masa kini. Sejarah selalu dan selamanya merupakan sinar masa lalu yang menerangi masa kini dan masa yang akan datang.”

Pewarta: Atikah Sa’diyatus Zahra, Semester V

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *