Ma’had Aly – Mahasantri penerima PBSB Ma’had Aly Sa’iidusshiddiqiyah Jakarta usai mengikuti Kaderisasi Tingkat Perguruan Tinggi (KTPT). Acara itu terlaksana selama dua hari berturut-turut secara daring melalui zoom meeting. Mulai hari Sabtu dan ditutup pada hari Minggu (29-30/01).
“Mahasantri penerima PBSB ini semua adalah santri. Selain disorot sebagai orang yang pintar dalam bidang agama, kalian (juga) memiliki basik yang mumpuni untuk bisa berkontribusi bagi masyarakat luas. Hal ini harus kalian implementasikan dengan bisa menyeimbangkan antara pergerakan dengan perkuliahan,” terang Agus.
Tak jauh beda, pengelola PBSB dari Ma’had Aly Sa’iidusshiddiqiyah Jakarta, dalam sambutannya juga berpesan untuk bergerak lebih baik dan juga tak tergesa-gesa dalam mengambil tindakan.
“Saya setuju dengan apa yang telah disampaikan bapak Agung tadi. Bahwa softskill dan leadership sangatlah penting untuk diselaraskan dengan amal. Ilmu dan amal adalah satu kesatuan (yang) tak dapat dipisah. Ilmu tanpa amal adalah zindik, sedang amal tanpa ilmu adalah fasiq,” tegas Sufyan Syafi’i yang mewakili sambutan pengelola PBSB Ma’had Aly Jakarta.
Sufyan juga melanjutkan tentang pentingnya tidak tergesa-gesa dalam melaksanakan sebuah tugas. Bisa dan mampu adil dalam membagi waktu. Menurutnya, prinsip keadilan berarti menyesuaikan keadaaan secara adil terkait kewajiban diri sendiri dan pekerjaan untuk hak orang lain.
Selain dari mahasantri penerima PBSB Ma’had Aly Sa’iidusshiddiqiyah Jakarta, peserta lain dalam acara ini adalah mahasiswa penerima PBSB Universitas Negeri Jakarta. Jumlah keseluruhan pesertanya adalah 25 orang.
Selama dua hari, para peserta diberi 5 materi, sekaligus evaluasi oleh panitia pelaksana. Materi tersebut yakni:
Sekilas Tentang PBSB oleh Dani Taufiqurrahman (Ketum CSSMoRA Nasional 2021-2022);
Organisasi dan Kepemimpinan oleh Rizky Dian Pratama (Departemen P3M CSSMoRA Nasional);
Pesantren, Kebangsaan dan Peradaban oleh Nurul Fitriansyah, S.Ag. (Alumni CSSMoRA UIN Suka, penerima Beasiswa Magister UIII)
Pesantren, Universitas dan Mahasantri oleh Fakhrurozi, S.Ag. (Alumni CSSMoRA UIN Suka) dan
Memahami Musyawarah dan Sidang oleh Abid Khofif Sidqi, S.Pd. (Wakil Ketua II CSSMoRA Nasional).
Acara tersebut diakhiri dengan pengumuman peserta terbaik juga pengukuhan menjadi anggota CSSMoRA oleh Pengurus CSSMoRA Nasional.
CSSMoRA merupakan singkatan dari Community of Santri Scholars of Ministry of Religious Affairs, yang menurut istilah merupakan sebuah organisasi kekeluargaan yang terdiri dari kumpulan kaum santri yang mendapatkan hak yang sama untuk bisa melanjutkan studi di perguruan tinggi negeri (PTN) melalui beasiswa dari Kementerian Agama yang disebut Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB).
Oleh: Achmad Dhani