KONGRES VI DEMA AMALI: Peran Mahasantri dalam Menghadapi Bonus Demografi dan Ekonomi Berkelanjutan Menyongsong Indonesia Emas 2045
MAHADALYJAKARTA.COM—Acara Kongres VI DEMA AMALI dimulai pada hari Rabu, 10 September 2025, bertempat di Ma’had Aly Idrisiyyah, Tasikmalaya, Jawa Barat. Kongres ini dihadiri oleh delegasi mahasantri dari berbagai Ma’had Aly se-Indonesia, di mana masing-masing kampus mengutus beberapa perwakilannya untuk hadir.
Kegiatan pembukaan diawali dengan beberapa sambutan. Salah satunya disampaikan oleh Presiden Nasional DEMA AMALI periode sebelumnya, Moh. Ahsan Syaifur Rizal (Ma’had Aly Hasyim Asy’ari). Dalam sambutannya beliau menyampaikan rasa syukur kepada Allah SWT karena masih diberi kesehatan sehingga dapat berkumpul dalam Kongres VI ini. Beliau menekankan bahwa kongres bukan hanya sekadar ajang silaturahmi antar mahasantri, tetapi juga momentum lahirnya gagasan-gagasan baru dan peran strategis DEMA AMALI untuk memberikan kontribusi nyata, baik bagi mahasantri Ma’had Aly maupun bangsa Indonesia secara umum. Beliau juga mengingatkan pentingnya kerjasama, musyawarah, dan diskusi, sembari mengutip QS. Al-Kahfi ayat 109 tentang keluasan ilmu Allah. Menurutnya, DEMA AMALI harus menjadi sarana bagi mahasantri untuk terus menambah ilmu, pengalaman, dan pengabdian.
Setelah pembukaan, dilanjutkan dengan sidang-sidang pleno. Masing-masing divisi menyampaikan laporan pertanggungjawaban selama masa kepengurusan. Di forum tersebut muncul perdebatan menarik terkait warna jasket kepengurusan DEMA AMALI. Salah satu delegasi, Kak Asma dari Ma’had Aly Kebon Jambu, menanyakan alasan perbedaan warna jasket antara periode sebelumnya (biru navy sesuai AD/ART) dengan periode sekarang (biru terang). Presidium menjelaskan bahwa perbedaan terjadi karena kode warna di konveksi. Namun, perdebatan ini terus berlanjut hingga ke sidang paripurna karena banyak delegasi lain juga ingin menyepakati kejelasan warna jasket untuk kepengurusan mendatang.
Memasuki hari kedua, dilaksanakan debat orasi pemilihan Presiden Nasional (Presnas) DEMA AMALI periode 2025/2026. Tiga calon yang maju adalah:
- Irfan Aulia Sadili (Ma’had Aly Idrisiyyah)
- Farid Putra Tahyidin (Ma’had Aly Al-Iman)
- Zidane Nazhfa Adz-Zaky (Ma’had Aly Hasyim Asy’ari)
Debat berjalan dengan sangat dinamis. Masing-masing calon menyampaikan visi dan misi mereka di hadapan forum. Namun pada akhir sesi, Zidane (paslon 3) menyatakan pengunduran diri karena tidak mendapatkan izin dari orang tua untuk maju sebagai presiden nasional, sekalipun jika ia terpilih.
Pada hari Jum’at, dilaksanakan pemilu yang diikuti oleh seluruh delegasi dari Ma’had Aly se-Indonesia. Dari hasil pemilu, terpilihlah paslon nomor urut 1, Irfan Aulia Sadili, dengan visi “Melangkah dengan cinta, bergerak dengan iman, bersatu dalam ruh pengabdian bersama meraih peradaban.” Dalam sambutannya, Irfan menegaskan bahwa dirinya tidak bisa berdiri sendiri, melainkan membutuhkan kerjasama seluruh BPH dan divisi-divisi untuk menjalankan kepengurusan DEMA AMALI ke depan.
Acara resmi ditutup pada hari Jum’at, 12 September 2025, setelah sholat Jum’at, dengan agenda serah terima jabatan dari kepengurusan lama kepada presiden nasional terpilih. Dengan demikian, seluruh rangkaian Kongres VI DEMA AMALI berjalan dengan lancar dan penuh makna, berkat partisipasi aktif delegasi dari berbagai Ma’had Aly di seluruh Indonesia.
Pewarta: Neng Anggi, Semester V