ArtikelBedah BukuBerita Acara

Dr. Tohirin Bagikan Rahasia dan Semangat dalam Dunia Penerjemahan pada Bedah Buku Ensiklopedia Sejarawan Muslim

MAHADALYJAKARTA.COM Pada Ahad, 02 November 2025, Dr. Tohirin, Lc., M.Ag., menyempatkan hadir pada acara Bedah Buku Ensiklopedia Sejarawan Muslim di Perpustakaan Asshiddiqiyah sebagai tanda semangat dan bentuk apresiasi kepada muridnya.

Dalam sambutannya, beliau terlebih dahulu berbagi kisah mengenai perjalanan menerjemah yang dimulai sejak tahun 2002 hingga kini.

 “Jadi saya punya pengalaman menerjemah itu mulai dari tahun 2002 karena kepepet finansial, istri yang tidak mau tinggal di pondok, tunjangan lurah hilang, penghasilan juga hanya tiga ratus ribu, akhirnya saya punya kawan bernama Mukhlis, dia sudah berkenalan dengan beberapa penerbit, lalu saya ditawari untuk bergabung dalam forum menerjemah tersebut,” jelas beliau.

Karena keaktifannya dan selalu konsisten dalam dunia penerjemahan, beliau pernah diminta untuk menulis buku tasawuf dalam bahasa Arab pada tahun 2019 oleh Kementrian Agama. Dr. Tohirin juga menceritakan bahwa ada beberapa tahapan dalam proses penerbitan.

Dari pengalaman panjang tersebut, Dr. Tohirin kemudian membagikan hal penting yang menurutnya harus menjadi perhatian bagi siapapun yang ingin terjun dalam dunia penerjemahan kitab. Beliau menyebutkan setidaknya ada lima hal yang perlu diperhatikan dalam menerjemah.

  1. Matang dalam hal nahwu sharaf, paham mana yang fi’il, fail dan maf’ul.
  2. Paham masalah istilah-istilah.
  3. Paham posisi bahasa jadi harus mengetahui perkembangan bahasa.
  4. paham akan situasi saat buku di tulis, dan
  5. memahami struktur bahasa, karena Bahasa Arab itu sering mengulang-ngulang kata.

Dr. Tohirin menambahkan, “apabila ingin menerjemah dari Arab ke Indonesia, maka terjemahkanlah dengan bahasa yang biasa digunakan untuk menerjemah. Inti dari menerjemah ialah bagaimana yang diterjemah bisa memahamkan orang tanpa menghilangkan substansi kalimat yang ada.”

Dalam sambutannya, Dr. Tohirin juga mengutip slogan dari UIN Jakarta, “menulis untuk dibaca dunia”. Beliau ini sangat mensupport sekali mahasantri yang senang dalam dunia kepenulisan. “menulis itu sesuatu yang harus dilakukan”, ungkap beliau menegaskan.

Sebelum menutup sambutannya, Dr. Tohirin juga tak lupa memberikan tips, seperti anjuran untuk menonton berita-berita Arab dan sering membaca jurnal. Beliau juga memberi semangat pada seluruh mahasantri supaya tidak ragu untuk memulai suatu karya.

Sambutan tersebut kemudian ditutup dengan sebuah pesan penuh makna dari Dr Tohirin, “Orang alim di mana-mana akan dimulyakan, dan orang yang berprestasi pasti akan dihormati,” tutup beliau.

Kontributor: Atikah Sa’idatus Zahra, Semester V

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *