Bedah Buku “Sanad Qur’an dan Tafsir di Nusantara” Karya Dr. Zainul Milal Bizawie

Bedah Buku “Sanad Qur’an dan Tafsir di Nusantara” Karya Dr. Zainul Milal Bizawie

Ma’had Aly – Ma’had Aly Sa’idussiddiqiah Jakarta bekerjasama dengan Pustaka Compas kembali mengadakan acara bedah buku berjudul Sanad Qur’an dan Tafsir di Nusantara karya Dr. Zainul Milal Bizawiepada Senin siang (28/03).

Acara yang dilaksanakan secara offline di pendopo lantai 2 pondok pesantren Asshiddiqiyah Pusat Jakarta ini dihadiri langsung oleh sang penulis, Dr. Zainul Milal Bizawie sebagai narasumber/pembedah, Mudir 3 Ma’had Aly Sa’iidusshiddiqiyah Jakarta; Ustaz Sufyan Syafi’i, para Asatiz pondok pesantren Asshiddiqiyah pusat, beberapa mahasantri Ma’had Aly Riyadlul Jannah Batu Ceper, santri tahfiz Pondok Pesantren Asshiddiqiyah Jakarta, dan seluruh mahasantri aktif Ma’had Aly Sa’iidussiddiqiyah Jakarta. Selain itu, acara ini juga diikuti oleh beberapa participant online melalui zoom meeting dan disiarkan secara langsung di instagram resmi Pustaka Compas (inc.tv_compas).

Ustaz Sufyan dalam sambutannya menyampaikan apresiasi penuh atas terlaksananya acara yang sangat bermanfaat ini. Dosen lulusan UIN Syarif Hidayatullah Ciputat itu juga merespon terkait buku yang akan dibedah dalam acara tersebut dengan sangat baik.

“Alquran itu adalah pedoman hidup kita, umat Islam. Tentu menjadi pengalaman bagi kita untuk memahami secara komprehensif bagaimana sejarah Alquran itu sampai kepada guru-guru kita,” tuturnya.

Sebelum acara inti dimulai, Ammar Rizkillah; ketua BEM Ma’had Aly Sa’iidusshiddiqiyah Jakarta yang bertindak sebagai moderator yang mengawal kelangsungan acara ini sempatmengajukan beberapa pertanyaan sebagai pemantik pembahasan dalam acara tersebut, antara lain: tentang bagaimana status  sanad Alquran yang sekarang beredar di Indonesia, dan bagaimana dengan pondok-pondok qur’an sekarang yang tidak memakai sanad serta kasus-kasus yang akhir-akhir ini bermunculan tentang pembina-pembina pondok Alquran yang bersikap melenceng dari norma-norma Alquran yang dijawab secara lugas, tegas, dan jelas oleh narasumberpendiri Sekolah Tinggi Ilmu Budaya Islam (STIBI) Syekh Jangkung Kayen, Pati, Jawa Tengah itu ketika tengah membedah buku yang ia tulis.

“Tentu belajar sanad Alquran sangat penting untuk dipelajari agar keilmuan itu jelas bersambung kepada Rasululah. Sanad itu bukan hanya sekedar ijazah tapi sanad itu juga hubungan rohani antara guru dan muridnya, bukan berhenti setelah lulus saja tapi akan sanad itu menyatu walau sampai kapanpun,” tutur penulis buku yang biasa disapa Gus Milal tersebut.

Gus Milal juga menyampaikan bahwa orang yang mengabdikan diri kepada Alquran tidak perlu merasa khawatir terhadap ekonomi atau apapun itu karena Allah dan Alquranlah yang akan mencukupinya. Hal tersebut disampaikan sebagai motivasi untuk para penghafal Alquran agar selalu bersemangat dan ikhlas dalam mengabdikan diri terhadap Alquran dan agamanya.

Di akhir acara, narasumber kelahiran Pati itu memberikan apresiasi terhadap keantusiasan mahasantri dalam mengikuti acara tersebut dengan memberikan dorprize bagi tiga penanya terbaik yakni, Qoriatus Sufiyyah (Ma’had Aly Sa’iidusshiddiqiyah), Sayyid Husnul Hikam (Ma’had Aly Sa’iidusshiddiqiyah), dan Muhammad Alif (Ma’had Aly Riyadlul Jannah).

Acara bedah buku ini juga merupakan rangakain Road Show Bedah Buku “Sanad Qur’an dan Tafsir di Nusantara” tahap 1 wilayah JABODETABEK yang diselenggarakan oleh Pustaka Compas.

Pewarta: Diana Fera (semester 2)

Editor: Winda Khoerun Nisa (semester 4)

Leave a Reply