MAHADALAYJAKARTA.COM – Dua alumni Ma’had Aly Sa’iidusshiddiqiyah Jakarta, Muhammad Ainun Nafia dan Muhamad Abror, berhasil meraih beasiswa magister di dalam negeri. Keduanya memperoleh beasiswa dari program yang berbeda, yaitu Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) dan Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB).
Ainun Nafia menyebut, keterlibatan paraalumni Ma’had Aly dalam seleksi beasiswa menjadi bukti bahwa secara akademik para mahasantri bisa bersaing dengan para mahasiswa di perguruan tinggi pada umumnya.
“Saya yakin semua mahasantri Ma’had Aly di Indonesia bisa bersaing secara akademik dengan mahasiswa luar dan menjadi awardee,” kata pria asal Grobogan, Jawa Tengah itu, Rabu (8/5/2024).
Berbekas ijazah S1 dari Ma’had Aly, Ainun Nafia memperoleh beasiswa magister di Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Prodi Manajemen jalur Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) yang bekerjasama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) RI pada 2023.
PBSB 2023 merupakan program kolaborasi Kementerian Agama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan berupa pengelolaan dan pendanaan beasiswa gelar yang bersumber dari Dana Abadi Pesantren (DAP) bagi santri lulusan Pondok Pesantren, Dayah, Surau, Meunasah, atau sebutan lain yang setara.
Sementara Abror mendapatkan beasiswa BIB perdana pada 2022 lalu yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama (Kemenag) bekerjasama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Jenis beasiswa yang Abror dapatkan adalah Beasiswa Umum S2 Dalam Negeri di Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan mengambil konsentrasi Sejarah dan Peradaban Islam.
“Saya sangat berterimakasih kepada seluruh pihak yang telah terlibat dalam menyukseskan program Beasiswa Indonesia Bangkit ini. Dengan bisa lanjut ke jenjang magister, saya merasa sangat terbantu untuk mendalami linearitas keilmuan yang saya peroleh di Ma’had Aly Sa’iddusshiddiqiyah Jakarta, yaitu sejarah Islam,” jelas Abror, pada Rabu (8/5/2024).
Diketahui, Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) merupakan skema beasiswa prestisius kolaborasi dari Kementerian Agama dan LPDP Kementerian Keuangan untuk masyarakat Indonesia yang ingin mengembangkan karier, pengalaman, dan jaringan kampus di dalam dan luar negeri.
Melalui program gelar (degree program) maupun non gelar (non degree program), Beasiswa Indonesia Bangkit berkomitmen untuk mempersiapkan pemimpin, pendidik, dan profesional masa depan serta mendorong inovasi demi terwujudnya Indonesia yang rukun, harmonis, dan sejahtera. BIB terus bergerak menuju kualitas sumber daya manusia yang memiliki daya saing tinggi, bukan hanya pada skala lokal, namun juga skala regional bahkan internasional.
Selain melanjutkan S2 melalui jalur beasiswa, sejumlah alumni mahasantri Sa’iidusshiddiqiyah Jakarta juga melanjutkan studi melalui jalur mandiri ke sejumlah universitas seperti di Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur’an (PTIQ) Jakarta.
Sebagai informasi, Ma’had Aly merupakan satuan pendidikan yang berada di lingkungan pesantren yang ijazahnya setara dengan pendidikan tinggi lainnya di Indonesia. Dalam konteks Indonesia, Ma’had Aly memiliki sejumlah kemiripan dengan pendidikan tinggi yang dikelola oleh Perguruan Tinggi Keagamaan Islam. Misalnya, keduanya memiliki penjenjangan berupa strata satu untuk tingkat sarjana yang dalam Ma’had Aly disebut marhalah ula. Strata dua untuk tingkat master dan strata tiga untuk tingkat doktor.
Meski demikian, bukan berarti Ma’had Aly benar-benar sama dengan perguruan tinggi keagamaan Islam yang berada di bawah institusi negeri seperti UIN, IAIN, IAI, dan sejumlah institusi swasta lainnya.