Review Buku Mengislamkan Indonesia: Sejarah Peradaban Islam di Nusantara

Review Buku Mengislamkan Indonesia: Sejarah Peradaban Islam di Nusantara

Identitas Buku:

Judul buku: Mengislamkan Indonesia: Sejarah Peradaban Islam di Nusantara

Penulis: Carool Kersten

Penerbit: PT Bentara Aksara Cahaya 

Kategori: Sejarah

ISBN: 978-602-6486-10-3

Halaman: 314 

Tahun Terbit: 2018

Sinopsis:

Dengan hampir seperempat miliar penduduk Muslim, Indonesia sekarang adalah negara berpenduduk Muslim terbanyak dan terbesar kedua di dunia, meskipun bukan tempat awal berkembangnya Islam dan terletak jauh di ujung dunia Islam. Bagaimana prosesnya hingga Indonesia sampai ke keadaan seperti sekarang ini?

Buku ini mengulas Islamisasi Indonesia mulai dari bukti-bukti pertama kehadiran Islam di Nusantara, pertemuan, dan penyesuaian Islam dengan berbagai kebudayaan dan kepercayaan pribumi. Peran berbagai tarekat dalam penyebaran Islam dan sumbangsih ulama Indonesia di pusat dunia Islam. Islam sebagai sarana menghadapi penjajahan sampai tarik ulur mengenai peran Islam dengan berbagai variasinya dalam negara Indonesia merdeka.

Sejarah Islam di Indonesia paling baik di mengerti sebagai cerita yang masih berlangsung. Selama 72 tahun lebih sebagai negara merdeka, mayoritas rakyatnya masih menjelajahi dan bergulat dengan identitas mereka sebagai orang Indonesia dan Muslim selama menelaah sejarah tentang kita.

Saya menyelesaikan membaca buku ini pada tahun 2023, tepatnya pada tanggal 21 Juni, setelah 1 bulan 2 minggu membacanya. Kesan pertama yang saya rasakan saat membaca buku ini adalah kaget, takjub, dan penasaran. Carool Kersten, seorang dosen senior studi Islam di King’s College London dan peneliti di Centre of South Asia Studies di School of Oriental and Asian Studies, London, telah berhasil menulis tujuh buku tentang sejarah dan pemikiran Islam. Dalam kata pengantar bukunya, Carool Kersten menjelaskan tantangan dalam meneliti sejarah Islam di Indonesia, terutama karena kekurangan sumber pada periode dan aspek-aspek tertentu. Ia juga menjelaskan bagaimana buku yang relatif tipis ini dapat merangkum sejarah lebih dari 700 tahun dengan cakupan geografis seluas Indonesia. Meskipun mungkin hanya menangkap gambaran umumnya, Carool Kersten berhasil menemukan keseimbangan yang baik. Ketika membaca halaman 21, kita akan menemukan pertanyaan-pertanyaan seperti:

Kapan Islam masuk ke Indonesia? Bagaimana prosesnya? Dari mana asalnya? Siapa yang terlibat dalam membawa Islam ke Indonesia? Mengapa Islam diterima pada masa itu? Pertanyaan-pertanyaan ini menjadi daya tarik dan motivasi bagi saya untuk terus membaca hingga menemukan jawabannya.

Salah satu hal yang paling saya ingat dan sangat menarik dalam buku ini adalah pembahasan tentang konsep Islam Jejaring. Konsep ini merujuk pada cara penyebaran dan adaptasi Islam di Indonesia yang terjadi melalui jaringan sosial, budaya, dan intelektual yang kompleks. Carool Kersten menjelaskan bahwa Islam masuk ke Indonesia dengan cara damai, bukan melalui invasi penjajahan.

Buku ini memberikan kesan yang sangat mendalam bagi saya, terutama terkait dengan:

  • Sejarah Islam di Indonesia
  • Dinamika sosial politik
  • Keberagaman Islam di Indonesia
  • Modernitas Islam

Dengan narasi yang mendalam berbasis penelitian yang kuat, buku ini memberikan wawasan yang sangat berharga bagi saya pribadi. Buku ini sangat direkomendasikan bagi para mahasiswa jurusan sejarah Islam untuk memahami lebih jauh tentang bagaimana Islam telah membentuk dan terus membentuk sejarah dan masyarakat Indonesia.

Tentu saja, setiap buku memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Jika Anda membaca buku ini, Anda akan disuguhkan kronik-kronik yang sangat teratur. Meskipun ada kekurangan data, Carool Kersten mampu menyusun urutan peristiwa dengan sangat rapi. Carool Kersten menjelaskan bahwa salah satu alasan kurang lengkapnya informasi tentang pembentukan negara Islam di Jawa adalah ketiadaan sumber informasi pribumi sezaman yang dapat diandalkan. Oleh karena itu, ia lebih fokus pada catatan Portugis dan Belanda, yang lebih menekankan pada kepentingan politik dan ekonomi.

Walaupun begitu Carool Kersten dapat menjelaskan rentetan peristiwa dengan menjaga urutan kronologis. Pencarian keseimbangan itu di perumit juga dengan saling berhubungannya suatu peristiwa dengan dampaknya di daerah lain. Sebagai contoh Carool Kersten menjelaskan ulama-ulama Nusantara yang berada di Makkah dan pengaruhnya terhadap Islamisasi di Nusantara itu sendiri. 

Setiap bab yang dibahas dalam buku ini adalah pertama dia menjelaskan bagaimana Islam masuk ke Nusantara kenapa Islam bisa masuk dan sebenarnya siapa yang membawa Islam ke Nusantara. Carool Kersten menjelaskan hal tersebut secara eksplisit, kita akan dikenalkan dengan konsep Islam jejaring, yang mana ini sangat menarik untuk dipelajari, Carool Kersten dengan menggunakan kalimat-kalimat introgatifnya mengajak kita untuk lebih jauh mengetahui tentang kedatangan Islam di Nusantara.

Pada bab kedua, dijelaskan secara gamblang bagaimana konsep Islam jejaring ini dapat menjadikan Islam masuk dan menyebar dengan luas sampai ke pelosok. Jangan harap saya akan menjelaskan bagaimana konsep Islam jejaring tersebut, bacalah buku ini dan kamu akan menemukan wawasan yang luas tentang penyebaran Islam di Nusantara. 

Pada bab ketiga, Carool Kersten menuliskan bagaimana Islam sebagai perlawanan, dibab ini kita akan memasuki babak baru, ketika Islam sudah menyebar sampai ke pelosok negeri dan mendarah daging bagi para penganutnya. Carool Kersten menjelaskan bagaimana Islam sebagai alat persatuan masyarakat pribumi untuk melawan penjajahan Belanda dan Portugis. Jika kalian merupakan pribumi Sumatera Barat buku ini sangat pas dibaca di waktu senggang, karena Carool Kersten tidak hanya menjelaskan bagaimana kronologi Perang Padri pada saat itu, namun dia menjelaskan secara lengkap bagaimana awal mula dan dampak yang terjadi akibat Perang Padri tersebut bagi daerah Sumatera Barat khususnya dan Nusantara umumnya.

Pada bab keempat, Carool Kersten memberikan penjelasan mengenai Islam sebagai organisasi pembangunan Bangsa. Tidak hanya secara umum Carool Kersten menjelaskan dari awal berdirinya sebuah organisasi, perkembangannya dan kontribusinya bagi Indonesia. Banyak sekali tokoh-tokoh yang juga dijelaskan secara umum.

Pada bab kelima, Carool Kersten memilih judul interogatif “Islam Indonesia” untuk bab tersebut. Ketika kita membaca bab terakhir ini, kita akan diberikan gambaran mengenai apa yang disebut sebagai Islam Indonesia. Sebagaimana kita ketahui, Islam adalah agama yang berasal dari Arab. Namun, mengapa ketika tiba di Indonesia, Islam berkembang menjadi “Islam Indonesia” atau yang lebih dikenal dengan Islam Nusantara? Untuk memahami lebih lanjut mengenai hal ini, Anda dipersilakan membaca bukunya.

Seperti halnya setiap buku memiliki kelebihan, tentu ada juga kekurangan. Salah satu kekurangan yang dapat saya sampaikan adalah bahwa buku yang saya baca merupakan terjemahan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia. Mungkin karena itulah saya mengalami kesulitan dalam memahami beberapa narasi yang terasa kurang jelas dan terkadang keluar dari topik pembahasan. Selain itu, ada beberapa kalimat yang sulit dimaknai, dan saya juga menemukan beberapa kesalahan ketik dalam teksnya.

Perlu diketahui bahwa Carool Kersten adalah seorang orientalis (orang Barat yang fokus pada studi Islam). Dalam bukunya, ia memberikan pandangan kritis mengenai Wali Songo, yang menurutnya hanya sebuah mitos belaka. Kersten tidak mempercayai keberadaan Wali Songo karena sebagian besar sumber data yang ada bersifat lisan dan diturunkan dari generasi ke generasi, yang menurutnya kurang dapat dipercaya sebagai sumber sejarah yang valid.

 

Kontributor: Abduh Zamzami, Semester IV

Editor: Kurniawati Musoffa

Leave a Reply