Prof. Dr. Semiarto Aji Purwanto Bahas Interaksi Islam dan Antropologi dalam Studium Generale Mahad Aly Jakarta

Prof. Dr. Semiarto Aji Purwanto Bahas Interaksi Islam dan Antropologi dalam Studium Generale Mahad Aly Jakarta

WWW.MAHADALYJAKARTA.COM- Mahad Aly Sa’iidusshiddiqiyah Jakarta Takhassus Sejarah Peradaban Islam (SPI) kembali melaksanakan Studium Generale pada Kamis (26/09/24) pukul 08.30 WIB. Acara dilangsungkan di pendopo lantai 2 Pondok Pesantren Asshiddiqiyah yang dinarasumberi oleh Prof. Dr. Semiarto Aji Purwanto yang merupakan Dekan FISIP UI.

Adapun tema yang diusung pada Studium Generale yaitu “Interaksi Islam dan Ilmu Antropologi: Membedah Transformasi Sosial dan Budaya dalam Memahami Dunia Muslim”. Studium Generale kali ini dipandu dan dimoderatori oleh Ustaz Suyfan Syafi’i, M. Hum yang merupakan dosen Antropologi sekaligus Mudir 2 Mahad Aly Jakarta.

Prof. Aji mengawali pembicaraannya dengan menyampaikan inti materi yang akan beliau sampaikan yaitu tentang pengertian Ilmu Antropologi dan pentingnya mengkaji Ilmu Antropologi bagi para mahasantri yang bertujuan untuk membangun motivasi mahasantri agar menjadi pribadi yang bisa menghargai budaya, baik di dalam negeri maupun luar negeri.

“Rasis itu bukan tentang merendahkan ras orang lain saja. Selama ini, kita selalu mengagungkan ras kulit putih, seperti Korea, dan bule, seakan mereka lebih baik dari kita. Menganggap ras sendiri rendah dan menganggap ras lain tinggi juga termasuk Rasis.” Ungkap Dekan FISIP UI itu.

“Pada studium general ini, saya ingin menyampaikan pentingnya Ilmu Antropologi supaya kita selalu bisa memahami kondisi orang lain dengan melihat budayanya. Antropologi bukan tentang membahas candi, tarian, namun membahas tentang cara berpikir, logika, dan pengetahuan yang diterima oleh suatu komunitas.” Lanjut beliau.

Selanjutnya, Prof. Aji juga menyampaikan tentang cara kerja seorang Antropolog dalam meneliti suatu budaya, di antaranya adalah dengan wawancara yang mendalam dan terjun ke lokasi. “Snouck Hurgronje, membantu Belanda untuk menyerang Aceh dengan cara mengikuti pemikiran rakyat Aceh. Ia bahkan belajar ke Mekkah bersama ulama Indonesia lainnya. Hal ini dilakukan karena rakyat Aceh sangat memuliakan dan menghormati tokoh agamawan. Sehingga perkataan Snouck didengar oleh mereka.” Ujar Prof. Aji.

Prof. Aji menutup pembicaraannya dengan mengajak seluruh mahasantri agar selalu menghargai dan toleransi terhadap sesama. Namun juga harus tetap berhati-hati dalam bertoleransi, “kita sebagai Antropolg harus bisa memahami orang lain, baik dari budaya, cara pandang dan agama. Namun tidak semuanya kita harus terjun, seperti masuk ke agama mereka.” pungkasnya.

Materi pun akhirnya dilanjut dengan sesi diskusi, sebanyak 4 mahasantri bertanya seputar materi yang disampaikan. Acara selesai pada pukul 11.15 WIB. Kegiatan yang diikuti oleh seluruh mahasantri pun berjalan dengan lancar dan antusias. Setelah sesi diskusi, acara pun ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Mudir 3 Mahad Aly, Ustaz Labib Afif Najih Masrur, Lc. MA.

 

Kontributor: Leni Ajeng, Semester V

Leave a Reply