Akhlak selalu kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Apa sih, pengertian akhlak itu sendiri? Akhlak adalah ilmu yang mempelajari tentang keutamaan yang harus dilakukan setiap manusia dengan cara mengikutinya sehingga dalam jiwa terdapat kebaikan. Kedudukan akhlak dalam kehidupan manusia menempati posisi yang sangat penting, sebab jatuh atau tidaknya ‘bangunan’ suatu masyarakat itu tergantung pada akhlak.
Dari masa menginjak bangku sekolah, kita sudah diajarkan mengenai akhlak, tentang akhlak berpakian yang sopan, tata cara berbicara yang baik dan sopan.
Apabila akhlak seseorang itu baik maka sejahteralah lahir dan batinnya. Namun, apabila akhlak seseorang itu buruk, maka rusaklah lahir dan batinnya. Sesungguhnya akhlak yang baik akan membuat seseorang selalu aman, tenang dan tidak adanya perbuatan yang tercela. Seseorang yang beraklak mulia selalu melakukan kewajiban-kewajibannya. Kewajiban terhadap dirinya sendiri tersebut yang menjadi hak dirinya.
Namun, apabila akhlak seseorang itu buruk pasti akan menjadi sebuah sorotan di lingkungan sekitar. Contoh akhlak buruk seperti melanggar norma-norma yang berlaku di kehidupan, memiliki sifat-sifat yang tercela, tidak melakukan kewajiban yang seharusnya dikerjakan, maka hal yang sedemikian itulah yang akan menyebabkan kerusakan sebuah sistem lingkungan.
Sesungguhnya manusia itu terdiri dari unsur jasmaniyah dan rohaniah. Dalam kehidupannya pasti terdapat sebuah masalah lahiriyah maupun batiniyah yang berkaitan dengan akhlak. Apabila seseorang itu tidak mempunyai rohani maka akan mati, sebaliknya apabila tidak mempunyai jasmani maka tidak dapat disebut manusia.
Adapun sumber ajaran akhlak adalah al-Qur’an dan hadits. Sesungguhnya tingkah laku Nabi Muhammad merupakan sebuah contoh suri tauladan bagi umat manusia. Segala ucapan Nabi Muhammad dan perilakunya senantiasa mendapatkan bimbingan dari Allah. Al-Qur’an dan Sunnah Rasul adalah ajaran yang paling mulia dari segala ajaran manapun.
Adapun tujuan dari berakhlak mulia adalah pembinaan takwa. Bertakwa adalah melaksanakan segala perintah agama dan meninggalkan segala larangan agama. Ini berarti menjauhi perbuatan-perbuatan jahat dan melakukan perbuatan-perbuatan baik. Orang bertakwa berarti orang yang berakhlak mulia, berbuat baik dan berbudi luhur.
Ibadah yang dilakukan semata-mata ikhlas dan mengantar kesucian seseorang akan menjadi tajam dan kuat, sedangkan jiwa yang suci itu akan membawa budi pekerti yang baik dan luhur. Oleh karena itu, ibadah di samping latihan spiritual juga merupakan sebuah latihan sikap dan meluruskan akan akhlak kita.
Adapun pembagian akhlak itu ada 2 macam yaitu: akhlaqul karimah dan akhlaqul madzmumah. Macam-macam akhlaqul karimah di antaranya sebagai berikut: al amanah (sifat jujur dan dapat dipercaya), al alifah (sifat yang disenangi), al ‘afwu (sifat pemaaf), al khairu (kebaikan atau berbuat baik). Macam-macam akhlaqul madzmumah di antaranya sebagai berikut: al ananiyah (sifat egoistis), al baghyu (suka obral diri terhadap lawan jenis), al bukhlu (sifat kikir).
Di dalam akhlak pun terdapat aspek yang memengaruhi sebuah akhlak yaitu tingkah laku manusia, insting dan naluri, pola dasar bawahan, nafsu, adat dan kebiasaan, lingkungan, kehendakdan takdir. Keimanan seseorang dalam perjalanan hidup manusia dapat bertambah atau berkurang disebabkan oleh pengaruh yang datang dari dalam maupun luar, yaitu berupa pengaruh hidup yang dialami. Sesungguhnya martabat manusia ditentukan oleh perbuatannya dan perbuatannya ditentukan oleh kehendak hati, ikhtiar dan pilihan hidup yang dijatuhkan.
Dengan akhlak, seseorang akan mengetahui bagaimana cara berakhlak yang baik terhadap orang lain, menerapkan akhlak sesungguhnya tidaklah gampang. Apabila seseorang mempunyai ilmu yang sangat tinggi namun akhlaknya kurang maka akan sia-sia. Begitupun dengan orang yang tidak mempunyai ilmu yang tinggi tapi akhlaknya baik itu akan membuat ilmu yang dia miliki itu sangat bermanfaat.
Sesungguhnya salah satu manfaat dari ilmu adalah dengan akhlak, dan rahasia ilmu adalah sesuatu yang bisa mendekatkan diri kepada Allah swt. Ada sebuah contoh bagaimana duduk di depan guru atau contoh dari akhlak yaitu: sebaik-baiknya duduk di hadapan guru dengan tahiyat akhir dan sejelek-jeleknya ialah dengan duduk bersila. Kedua contoh tersebut adalah sebuah akhlak duduk di hadapan seorang guru. Oleh sebab itu, sebagai manusia haruslah berakhlak baik sesuai dengan al-Qur’an dan hadits, karena akhlak seseorang itu tercermin dalam kepribadian seseorang. Akhlak merupakan sifat dasar manusia yang telah dibawa sejak lahir, baik laki-laki maupun perempuan.
Referensi
M.Yatimin Abdullah, 2008, Study Akhlak dalam Perspektif Al Qur’an, Jakarta: Amzah.
Oleh : Oktavia Isnawati, Semester VI