Ma’had Aly – Sekretaris BEM MAS (Badan Eksekutif Mahasantri Ma’had Aly Sa’iidusshiddiqiyah) Jakarta periode 2021-2022, Maylitha Luciona Demoreza memaparkan bahwa terbitnya buku “Alexandria Merindu Emak” di awal tahun ini telah melewati proses panjang yang berliku, butuh semangat besar dan waktu yang tidak singkat.
“Proses ini dimulai sejak kami (angkatan Alexandria) masih semester III,” jelas mahasantri semester VI tersebut saat menjadi salah satu narasumber dalam acara Bedah Buku “Alexandria Merindu Emak” dan Antologi Cerpen “Aku dan Pena” di Ma’had Aly Sa’iidusshiddiqiyah Jakarta. Senin (28/02/22).
Melanjutkan penjelasannya, Maylitha memaparkan bagaimana awal perjalanan proses karya mereka ini dimulai. Di mana pada saat mereka masih menjadi mahasantri semester 3 dan mencoba meritis publisher (penerbit) yang mereka beri nama Mahasantri Pedia di Ma’had Aly Sa’iidusshiddiqiyah Jakarta, mereka juga menggagas untuk melahirkan karya yang nantinya akan diterbitkan dari penerbit yang mereka rintis tersebut.
“Dari semangat inilah akhirnya kami bisa terlahirkan,” tutur perempuan kelahiran Indramayu tersebut.
Salah satu penulis buku “Alexandria Merindu Emak” yang juga merupakan mentor kelas puisi tersebut menjelaskan bahwa semangat dari gagasan mereka melahirkan karya, tumbuh lantaran salah seorang teman angkatannya yang juga merupakan redaktur ‘Mahasantri Pedia’ (Koko Isa Saburai) begitu gigih membimbing dan mendorong mereka untuk mampu menghasilkan karya.
“Koko Isa Saburai ini, bagi saya pribadi dan juga teman-teman (Alexandria) adalah anugerah, karena beliau (adalah) salah satu inspirator kami (hingga) lahirnya buku ini,” terang mahasantri yang akrab disapa ‘Kaka Litha’ itu.
Pada kesempatan yang sama, mahasantri asal Jawa Barat itu menceritakan bahwa buku yang merupakan bunga rampai puisi dan cerpen bertemakan rindu ibu yang ditulis oleh 25 teman seangkatannya itu pada awalnya ingin diluncurkan pada tanggal 22 Desember 2021, bertepatan dengan momen peringatan Hari Ibu sesuai dengan isi buku tersebut. Namun karena banyaknya dinamika yang ada, launching baru terlaksana awal tahun ini, bertepatan ketika mereka akan lengser dari kepengurusan BEM.
Di akhir pemaparannya, ia berharap bahwa kita tidak boleh minder hingga membuat kita berhenti untuk menulis. Maylitha juga mengatakan bahwa seseorang pasti akan bisa mencapai suatu hal jika membiasakan diri berlatih melakukan hal tersebut, layaknya apa yang ia alami bersama teman-teman seangkatannya.
“Yang terpenting adalah membiasakan diri untuk (terus) berlatih, seiring waktu pasti akan bisa lebih baik dari sebelumnya,” tandasnya.
Alexadria Merindu Emak merupakan buku yang disusun oleh angkatan Alexandria, mahasantri Ma’had Aly Sa’iidusshiddiqiyah Jakarta yang saat ini tengah menduduki kelas semester VI. Alexandria sendiri merupakan kepanjangan dari Alliance of Excellent Moslem Historian as Sa’iidusshiddiqiyah Fourth Generation yang berartialiansi sejarawan muslim unggul sebagai generasi keempat Sa’iidusshiddiqiyah.
Sebagai informasi, acara ini digelar sebagai salah satu rangkaian acara masa peralihan BEM 2021-2022 ke masa BEM 2022-2023.
Kontributor: Wardatun Nafisah A. dan Nurul Amalia Ren’el