Amirul mukminin merupakan sebuah panggilan yang sangat fenomenal dikalangan kaum muslimin. Siapa yang tidak tahu arti dari kata amirul mukminin? Tentu semua orang pasti tahu pengertian amirul mukminin itu dan untuk siapa gelar tersebut disematkan, terutama orang Islam. Menurut Imam Syuyuti dalam kitabnya yakni Tarikh Khulafa, menjelaskan bahwa pengertian amirul mukminin adalah komandan orang-orang mukmin. Penyematan gelar ini karena sehubungan dengan Umar yang melakukan banyak penaklukan-penaklukan yang berlangsung pada masa pemerintahannya. Umar yang dimaksudkan disini adalah adalah Umar bin Khatab bin Nufail dari Bani ‘Adi.
Seperti yang kita ketahui dalam bahwa Umar bin Khatab awalnya merupakan salah seorang tokoh Quraisy yang sangat memusuhi Islam.Bahkan Umar bin Khatab sampai pernah terbesit dalam benaknya untuk membunuh Nabi Muhammad saw. Bahkan dalam sejarah, tercatat bahwa sebelum Umar bersyahadat, Umar bin Khatab ini sudah bersiap untuk membunuh Nabi Muhammad saw. Tapi saat di perjalanan, Umar bin Khatab bertemu dengan seorang laki-laki dari Bani Zurhum yang mengabarkan bahwa adiknya Umar sendiri beserta suaminya telah masuk Islam. Sehingga Umar bin Khatab tidak melanjutkan misinya untuk membunuh Nabi Muhammad saw., tapi malah berbelok kerumah adiknya untuk memastikan tentang kebenaran berita itu.
Adapun alasan Umar memusuhi Islam, menurut Ahmad Al-Ushuari dalam kitabnya Tarikh al-Islam menjelaskan bahwa saat itu dalam pikiran Umar bin Khatab, Nabi Muhammad Saw merupakan orang yang dapat menghancurkan bangsa Arab dengan agama baru yang dibawanya dan dapat memecah belah kaum bangsa Arab.
Selain itu, Umar juga menganggap bahwa ajaran Islam adalah ajaran yang sesat dan kegilaan yang menentang agama nenek moyang mereka. Seperti yang kita ketahui bahwa Umar pada masa jahiliyah sangat fanatik terhadap adatnya dan mengagungkan ajaran nenek moyangnya itu. Umar merupakan orang yang gigih mempertahankan segala sesuatu yang sudah menjadi tradisi bangsa Quraisy, baik itu ritual, tradisi, peribadatan, dan sistem sosial. Sehingga saat agama baru datang dan mengatakan ajaran nenek moyangnya itu dikatakan salah dan sesat, tentu Umar merasa geram. Karena alasan-alasan inilah berbagai cara Umar lakukan untuk menentang dan memusuhi ajaran Islam yang paling gigih. Umarlah yang secara berani secara terang-terangan menentang bahkan ingin membunuh Nabi Muhammad saw., walupun Umar tahu bahwa Bani Hasyim dan Bani Zuhroh tidak akan membiarkan hal itu terjadi.
Umar bin Khattab pada masa jahiliyah memang sangat memusuhi Islam, tapi seperti yang kita ketahui setelah Umar bin Khatab masuk Islam, Umar bin Khatab merupakan pembela pertama ajaran Islam. Bahkan saat orang lain menyembunyikan keislamannya, Umar bin Khatab dengan berani secara terang-terangan mengumumkan bahwa dirinya telah masuk Islam. Umar juga mendatangi Abu Jahal (pamannya) secara pribadi untuk memberi tahu kepada pamannya bahwa dirinya masuk Islam. Ini dimaksudkan agar Abu Jahal tidak semena-mena lagi terhadap orang Islam.
Dengan hadirnya Umar bin Khatab di tengah-tengah kaum muslimin menjadikan mereka lebih kuat dari sebelumnya, dan orang-orang kafir Quraisy menjadi lebih segan untuk melakukan kejahatan terhadap kaum muslimin. Bahkan dalam buku Sejarah Peradaban Islam Terlengkap Periode Klasik, Pertengahan, dan Modern karya Rizem Aizid mengatakan bahwa puncak kejayaan Islam adalah masanya Umar bin Khatab. Ini sama seperti yang dikatakan oleh Abdullah bin Mas’ud bahwa agama Islam berada dalam kejayaannya setelah masuk Islamnya Umar bin Khatab. Selain Abdullah bin Mas’ud, Sahib bin Sinan juga mengatakan hal yang sama bahwa kejayaan Islam mulai gemilang setelah masuk Islamnya Umar bin Khatab. Selain itu, Sahib bin Sinan juga mengatakan bahwa dirinya dan kaum muslimin lainnya sudah bisa shalat dan beribadah di tempat suci dengan leluasa.
Menurut Syibli Nu’man dalam bukunya Umar yang Agung, ia menjelaskan bahwa setelah Umar bin Khatab menjadi khalifah, perkembangan peradaban Islam menjadi sangat pesat dan di bawah kepemimpinan Umarlah dapat menguasai dua pertiganya dunia. Adapun usaha Umar dalam perkembangan peradaban Islam diantaranya meliputi perluasan wilayah, sistem pemerintahan (politik), ilmu pengetahuan, sosial, seni dan agama.
Dalam kepemimpinan Umar, perluasan wilayah sangat diutamakan. Ini dikarenakan Umar ingin menyukseskan ekspansi yang pernah dirintis oleh pendahulunya (Abu Bakar). Dan perluasan wilayah ini sangat berhasil tanpa ada hambatan yang berarti. Ini dikarenakan pemerintahan tidak disibukan oleh para pemberontak dan pembangkang di dalam negeri. Sebab, para pemberontak dan pembangkang itu telah dikikis habis oleh pemerintah sebelumnya dan era penaklukan militer pun telah dimulai.
Keberhasilan penaklukan yang dilakukan di bawah komandan Umar ini bisa dilihat bahwa, belum genap satu tahun saja pemerintah Khalifah Umar bin Khatab telah menaklukan Dmaskus tahun 635 M. Satu tahun kemudian seluruh wilayah Suriah jatuh ketangan kaum muslimin, setelah pertempuran hebat di Lembah Yarmuk, di sebelah timur anak sungai Yordania. Sebenarnya penaklukan terhadap Suriah ini pada masa sebelumnya sudah ada yang pada saat itu dipimpin oleh Abu Ubaidah bin Jurrah, yang pada saat terdesak oleh Abu Bakar dikirimlah Khalid bin Walid untuk membantu penaklukan.
Setelah Damaskus ditaklukan maka dilanjutkan penaklukan ke Himmah, Qinisrun, Laziqiyah, dan Aleppo. Sedangkan pasukan yang dipimpin oleh Surahbil dan Amr meneruskan atas Basysan dan Jerusalem di Palestina. Kota suci dan kiblat pertama bagi umat Islam itu dikepung selama 4 bulan. Dan akhirnya dapat ditaklukan dengan syarat agar umar sendirilah yang memegang kunci kota dari Uskup Agung Shoporonius, karena mereka khawatir kalau umat muslim dengan mudahnya menghancurkan gereja-gereja.
Setelah Suriah ditaklukan, maka dilanjutkan ke Mesir dan membuat kemenangan-kemenangan di Afrika Utara. Sebelum penaklukan itu bangsa Romawilah yang memegang kekuasaan selama 30 tahun dan mengacaukan pasar di Mesir dengan menaikan pajak sehingga menimbulkan kekacauan di negeri yang pernah diperintah oleh Raja Fir’aun. Sehingga Amr bin Ash meminta kepada Umar agar menyerang wilayah tersebut, tapi Umar masih merasa ragu karena pasukan muslim sedang terpencar di beberapa wilayah front pertempuran. Maka setelah pasukan dirasa sudah ada dan cukup kuat maka Umar mengirim 4000 pasukan untuk menaklukan negeri tersebut. Dan kemenangan ditangan pasukan muslim.
Cyrus yang menandatangani perjanjian damai dengan kaum muslimin. Dengan jatuhnya Iskandariayah (ibu kota Mesir), maka sempurnalah penaklukan terhadap Mesir ini. Kemudian ibu kota itu dipindahkan ke kota Fushfat, yang dibangun oleh Amr bin Ash pada tahun 20 H. dengan Suriah sebagai basis gerak maju pasukan Armenia, Mesopotamia bagian utama Georgia, dan Azerbeijan menjadi terbuka,
Sebelumnya pada tahun 18 H, pasukan muslim mencapai kota Aris, dan mendudukinya tanpa perlawanan. Kota Babylonia juga dapat ditaklukan pada tahun 20 H, setalah 7 bulan dikepung.
Demikian juga serangan terhadap Asia kecil yang dilakukan selama bertahun-tahun. Perang Qadisia menentukan masa depan Persia. Khalifah Umar bin Khatab mengirim pasukan dibawah Sa’ad bin Abi Waqos untuk menundukan kota itu. Kemenangan yang diraih di daerah itu membuka jalan maju tentara muslim ke Dataran Eufrat dan Tigris. Setelah dikepung selama 2 bulan, Yazdagrid III, Raja Persia, melarikan diri. Pasukan Islam pun mengepung Nahawan dan menundukan Ahwaz pada tahun 22 H. Pada tahun itu pula, seluruh Persia berada di dalam kekuasaan Islam, sesudah pertempuran sengit di Nahawan, Isfahan juga ditaklukan. Begitupula dengan Georgia, dan Tabristan, Azerbeijan.
Dengan penaklukan Persia kekuasaan Islam pada masa Umar bin Khatab meliputi Jazirah Arab, Palestina, Syiria, Mesir, dan sebagian besar wilayah Persia. Selain itu wilayah-wilayah Anshar yang sebelumnya tidak pernah tersentuh mulai dari Atlantik, Afrika Utara, Nubia, Mediterania Timur (Syam), Anatolia hingga Asia Tengah. Karena banyaknya penaklukan ke berbagai belahan dunia yang dilakukan di bawah kepemimpnan Umar bin Khatab, maka Umar disebut sebagai Amirul Mukminin Sang Penakluk, artinya komandan orang-orang beriman yang banyak menaklukan kota dan negara bahkan sampai dua pertiga dunia.
Referensi
- Aizid, Rizem. 2016. Sejarah Peradaban Islam Terlengkap Periode Klasik, Pertengahan, dan Modern. Yogyakarta: Diva Press
- Al-Usairi, Ahmad. 2016.Tarikh Al-Islam. Samson Rahman. Jakarta Timur: Akbar Media
- As-Syuyuti, Imam. 2017. Tarikh Khulafa. Samson Rahman. Jakarta Timur: Pustaka Al-Kausar
- Haikah, Muhammad Husein. 2002.Umar bin Khatab: Sebuah Tela’ah Mendalam tentang Pertumbuhan Islam dan Kedaulatannya di Masa Itu. Bogor: Pustaka Lintera Antar Nusa
- Nu’man, Syibli. 1981. Umar Yang Agung. Bandung: Penerbit Pustaka
Wah mantul ni ,, be dee best lah :v
Wah mantul nih,, be de best lah :v