Berbicara sosok manusia paling mulia, tentu semua sepakat bahwa Nabi Muhammad saw. adalah orangnya. Kemuliaan beliau secara tegas disebutkan salah satunya dalam firman Allah Ta’ala:
وَاَنْزَلَ اللّٰهُ عَلَيْكَ الْكِتٰبَ وَالْحِكْمَةَ وَعَلَّمَكَ مَا لَمْ تَكُنْ تَعْلَمُۗ وَكَانَ فَضْلُ اللّٰهِ عَلَيْكَ عَظِيْمًا
Artinya, “Allah telah menurunkan Kitab (Al-Qur’an) dan hikmah (sunah) kepadamu serta telah mengajarkan kepadamu apa yang tadinya belum kamu ketahui. Karunia Allah yang dilimpahkan kepadamu itu sangat besar.” (Q.S. An-Nisa [4]: 113)
Jika dibanding nabi-nabi terdahulu, Nabi Muhammad saw. merupakan nabi paling mulia. Bukti kuat yang menegaskan hal ini karena beliau memiliki sejumlah keistimewaan yang tidak dimiliki oleh nabi-nabi sebelumnya. Dalam Syaraful Anām, Imam Abu Sa’id an-Naisaburi menyebut ada 60 keistimewaan yang dimiliki Nabi Muhammad saw.
Di sisi lain, Imam Jalaluddin as-Suyuthi dalam al-Khashāishul Kubrā menjelaskan, belum pernah ada ulama yang menyebut secara spesifik berapa keistimewaan yang dimiliki Nabi Muhammad saw. Hanya saja, sepanjang penelusuran as-Suyuthi, keistimewaan yang dimiliki Nabi Muhammad saw. setidaknya dibagi dalam empat kelompok, yaitu:
- Keistimewaan yang ditujukan pada diri Nabi di dunia
- Keistimewaan yang ditujukan pada diri Nabi di akhirat
- Keistimewaan yang ditujukan pada umat Nabi di dunia
- Keistimewaan yang ditujukan pada umat Nabi di akhirat
Syekh ‘Izzuddin bin ‘Abdissalam, sosok ulama yang digelari shulthānul ‘ulamā (panglima para ulama) ini menulis sebuah kitab (tepatnya risalah) yang memuat 40 keistimewaan Nabi Muhammad saw. yang tidak dimiliki oleh nabi-nabi lainnya.
Dalam kitab yang diberi judul Bidāyatus Sūl fī Tafdhīlir Rasūl, Syekh ‘Izzuddin menjelaskan banyak keistimewaan Nabi Muhammad saw. yang bersumber dari Al-Qur’an dan hadits. Hanya saja, tidak semua setiap poin penjelasannya beliau sertakan dalil.
Untuk menyiasati hal ini, kita bisa menggunakan kitab yang sudah di-taḥqīq (diteliti) dan diberi ta’līq (catatan) seperti yang dilakukan oleh Abul Fadhl Abdullah ash-Shiddiq al-Ghumari. Kitab versi ini dicetak oleh Maktabah al-Qahirah (Kairo), Mesir. Dalam versi tersebut, kitab setebal 26 halaman itu sudah dilengkapi catatan berupa penjelasan tambahan beserta dalil-dalil terkaitnya.
Berikut beberapa keistimewaan Nabi Muhammad saw. dibanding nabi-nabi sebelumnya yang disebutkan oleh Syekh ‘Izzuddin dalam kitabnya:
Bersih dari Dosa
Nabi Muhammad saw. merupakan satu-satunya nabi yang bersih dari dosa. Buktinya, saat kelak memberi syafaat untuk umatnya di hari kiamat, beliau tidak menyebutkan satu pun dosa dalam dirinya. Berbeda dengan nabi-nabi terdahulu yang akan mengakui dosanya terlebih dahulu saat dimintai syafaat kelak.
Doa Pamungkas
Setiap nabi memiliki doa pamungkas (mustajāb). Semua nabi telah menggunakan doa tersebut saat hidup di dunia. Berbeda dengan Nabi Muhammad saw. yang menyimpan doa tersebut untuk digunakan kelak di akhirat guna mensyafaati umatnya.
Panggilan Istimewa
Dalam Al-Qur’an, Allah Swt. menyebut panggilan nabi-nabi-Nya dengan namanya langsung, seperti kepada Nabi Musa (Q.S. Al-A’raf: 138), Nabi Isa (QS Al-Maidah: 112), Nabi Hud (QS Hud: 53), dan Nabi Shalih (QS Al-A’raf: 77). Berbeda dengan Nabi Muhammad yang dipanggil dengan sebutan “wahai sang Nabi” (QS Al-Anfal: 64) dan “wahai sang Rasul” (QS Al-Maidah: 41). Pengkhususan ini bertujuan untuk memuliakan Rasulullah.
Mukjizat Abadi
Setiap nabi memiliki mukjizat, tapi hanya satu nabi yang memiliki mukjizat abadi, yaitu Nabi Muhammad berupa mukjizat Al-Qur’an. Dari sejak diturunkannya sampai hari kiamat, kandungan mukjizat dalam kitab suci umat muslim itu tidak pernah redup.
Kontributor : Muhammad Abror
Selebihnya, silakan baca langsung kitab Bidāyatus Sūl fī Tafdhīlir Rasūl karya Syekh ‘Izzuddin bin ‘Abdissalam.