Manifestasi Cinta Sejati: Kemegahan Taj Mahal Tiada Tara

Manifestasi Cinta Sejati: Kemegahan Taj Mahal Tiada Tara

MAHADALYJAKARTA.COMKata Taj Mahal tentunya tidak asing lagi di telinga khalayak ramai. Bangunan megah nan indah yang berdiri kokoh di Kota Agra sebelah selatan Ibukota New Delhi, India itu menjadi objek wisata para wisatawan. 

Bangunan besar itu dibangun selama dua puluh tiga tahun. Mulai dari tahun 1632 M hingga 1653 M. Taj Mahal dibangun oleh Raja Kerajaan Mughal bernama Shah Jahan untuk mengenang Istri tercintanya yaitu Mumtaz Mahal.

Dikisahkan bahwa Shah Jahan yang nama aslinya adalah Khurram sangat mencintai istrinya yang bernama Arjumand Banu Begum yang diberi gelar Mumtaz Mahal. Tidak hanya cantik, Mumtaz Mahal merupakan seorang wanita yang sangat baik hati. Melalui pernikahannya dengan Raja Syah Jahan, mereka dikaruniai 14 orang anak. 

Mumtaz Mahal wafat setelah melahirkan anaknya yang ke-14 pada tahun 1631 M. Ketika itu, Raja Shah Jahan bersama istrinya yang sedang mengandung berangkat menuju dataran tinggi Dekkan untuk menghentikan pemberontakan yang dilakukan Pir Lodi atau Khan Jahan. Perjalanan inilah yang menjadi Perjalanan terakhir Shah Jahan bersama istrinya tercinta.  Mumtaz Mahal wafat di pangkuan kekasih tercinta.

Sebelum wafat, konon Mumtaz Mahal memberikan pesan kepada Shah Jahan untuk tidak menikah lagi dan mendirikan bangunan sebagai simbol cinta mereka. Kematian istri ketiganya itu membuat sang raja menjadi sedih yang berkepanjangan. Hingga demi mengenang serta mengabadikan rasa cintanya kepada Mumtaz Mahal, sang raja membangun sebuah Mausoleum megah yang tiada tandingannya. Bahkan bangunan itu diberi nama sesuai dengan nama mendiang istrinya. 

Pembangunan ini melibatkan ribuan pekerja, seniman dan arsitek. Tidak hanya itu, ribuan gajah juga dilibatkan untuk membantu proses pembangunan Mausoleum ini. Desain  arsitektur Taj Mahal mengolaborasikan antara seni Islam, Persia, India serta elemen-elemen Kerajaan Mughal. 

Bangunan yang terdiri dari masjid, wisma dan gerbang, halaman luar serta serambi selesai di tahun 1653. Bertempat di tepi Sungai Yamuna dengan luas hampir 17 Hektare. Taj Mahal dihiasi dengan keindahan marmer putih yang dibawa dari Rajasthan. Tidak hanya itu, bangunan megah itu juga dihiasi dengan 40 jenis batu mulia seperti batu zamrud, safir, mutiara dan berlian. 

Keindahan arsitekturnya yang menakjubkan menarik perhatian banyak orang. Jutaan wisatawan dari seluruh dunia berkunjung setiap tahunnya untuk menyaksikan kemegahan bukti cinta abadi sang raja terhadap permaisurinya. Mereka dapat menikmati keindahan arsitektur Mausoleum tiada tandingannya hingga saat ini. 

Bangunan ini berfungsi sebagai makam Mumtaz Mahal dan Shah Jahan setelah wafatnya. Posisi makam mereka berada di tengah kompleks yang dikelilingi oleh taman yang indah. Kubah besar di tengah kompleks serta empat menara yang mengelilinginya setinggi 40 meter menciptakan bangunan yang harmoni dan simetris. 

Bahkan, cahaya sinar ketika terbit dan terbenamnya matahari membuat Taj Mahal seolah-olah dapat berubah warna. Keharmonisan dari kompleks, taman, kubah dan menara yang sangat memanjakan mata ini membuat UNESCO menetapkan Taj Mahal sebagai Situs Warisan Dunia semenjak tahun 1983. Sejarah dibalik berdirinya Taj Mahal juga menjadikan bangunan ini sebagai monumen bersejarah dunia. Bahkan di tahun 2007 Taj Mahal ditetapkan sebagai salah satu dari 7 keajaiban dunia.

Tidak hanya sebagai bukti cinta dan kasih sejati, Taj Mahal menunjukkan makna keharmonisan di tengah perbedaan, memberikan pengalaman spiritual bagi para pengunjungnya, serta memukau mata dengan bangunan serta taman-tamannya.

Di antara istri-istri Shah Jahan adalah Kandahari Begum Sahiba yang merupakan putri Sultan Muzaffar Husain Mirza, buyut Ismail I, pendiri Dinasti Safawi. Dan Akrabadi Mahal Sahiba yang lahir sebagai Izzun Nissa Begum, putri Mirza Iraj (Shahnawaz Khan), cucu Bairam Khan, Ia juga dikenal sebagai Sirhindi Begum. Kemudian Lilavati Bai Sahiba seorang putri Sakat Singh Rathore dari Kharwa, dan sepupu dari pihak ibu Shah Jahan.  Serta Fatehpuri Mahal Sahiba. Meskipun ia memiliki banyak istri yang hebat, akan tetapi tidak dapat menggantikan posisi Mumtaz Mahal untuk mendapatkan puncak rasa cinta dari Shah Jahan. 

Sebenarnya, Shah Jahan tidak hanya membangun Mausoleum Taj Mahal. Beberapa bangunan yang telah dibangun di masa pemerintahannya Shah Jahan adalah Masjid I Jahan Numa atau dikenal dengan Nama Masjid Jama yang merupakan masjid terbesar di India. Kemudian ada Masjid Moti dan Benteng Merah. 

Ini merupakan sebuah keunikan, karena India yang merupakan negara dengan mayoritas Agama Hindu-Budha akan tetapi banyak peninggalan besar dari agama Islam. Keberadaan peninggalan besar bersejarah Islam ini membuktikan kepada dunia bahwa Islam dulu pernah jaya dan berkuasa di sana.

Referensi:

Abdillah, Sukron, Cinta Berbalut Takwa, Jakarta: Gramedia, 2019.

Abdillah, Sukron, Cinta Dunia Akhirat, Jakarta: Gramedia, 2016.

Hudson, Andrew, Taj Mahal, California: Photo Secrets, 2016.

Das, Gupta Devanish, Tourism Marketing, India: Person, 2011.

Fuad, Munawar, Awakening the Giant: Membangunkan Negeri Raksasa yang Tertidur, Jakarta: Gramedia, 2008.

Rochmatika, Luthfi, Mengenal Lebih Dekat Bangunan Keajaiban Dunia, Bandung, Pacu Minat Baca, 2005.

Laila, Sejarah Taj Mahal: Latar Belakang, Makna hingga Fungsinya

https://www.gramedia.com/literasi/sejarah-taj-mahal/ diakses pada 17 Oktober 2024 Pukul 09.41 WIB.

Yolanda Agne, 7 Fakta Unik tentang Taj Mahal India, Dibangun Atas Nama Cinta

https://travel.tempo.co/read/1723619/7-fakta-unik-tentang-taj-mahal-india-dibangun-atas-nama-cinta diakses pada 17 Oktober 2024 Pukul 08.18 WIB.

Kontributor: M. Wildan Saputra, Semester III

Editor: Yayu

Leave a Reply