ArtikelSejarah

Jejak Peradaban Islam di Negeri Pizza: Dari Emirat Sisilia hingga Komunitas Modern

MAHADALYJAKARTA.COMItalia, yang dikenal dengan sebutan “Negeri Pizza”, memiliki sejarah panjang yang menyimpan jejak peradaban Islam. Meskipun saat ini Islam merupakan agama minoritas di Italia, pengaruhnya dalam sejarah dan budaya  negara ini sangat signifikan.

Italia, sebuah semenanjung yang kaya akan warisan peradaban Romawi dan keindahan Renaisans, ternyata menyimpan narasi sejarah yang menarik dan seringkali terabaikan mengenai interaksinya dengan dunia Islam. Jejak kehadiran dan pengaruh Islam di tanah Italia terbentang luas, mulai dari masa kekuasaan politik di era klasik dan abad pertengahan, hingga pembentukan komunitas imigran yang dinamis dan beragam di era modern. Memahami perjalanan panjang ini tentu akan memberikan perspektif yang lebih kaya tentang kompleksitas sejarah dan identitas Italia.

Kontak pertama antara dunia Islam dan wilayah yang kini dikenal sebagai Italia terjadi jauh sebelum adanya dominasi politik. Aktivitas perdagangan maritim di Laut Tengah memungkinkan terjadinya pertukaran budaya dan komoditas antara berbagai masyarakat di kawasan tersebut. Namun, babak penting dalam sejarah Islam di Italia dimulai pada abad ke-9 Masehi dengan ekspansi kekuatan Muslim dari Afrika Utara.

Gelombang penaklukan yang dipimpin oleh dinasti Aghlabiyah dan kemudian dilanjutkan oleh Fatimiyah berhasil menguasai sebagian besar wilayah selatan Italia, terutama pulau Sisilia. Proses penaklukan ini berlangsung secara bertahap selama beberapa dekade. Di bawah kekuasaan Muslim yang berlangsung selama lebih dari dua abad (sekitar tahun 827 hingga 1091 M), Sisilia mengalami transformasi yang signifikan.

Palermo, ibu kota Sisilia di bawah pemerintahan Muslim, berkembang menjadi pusat metropolitan yang makmur dan pusat intelektual yang penting di Eropa pada masanya. Sistem administrasi yang efisien, toleransi beragama yang relatif tinggi, dan investasi dalam infrastruktur seperti sistem irigasi yang canggih mendorong pertumbuhan ekonomi dan kemajuan ilmu pengetahuan. 

Pertanian berkembang pesat dengan diperkenalkannya tanaman-tanaman baru seperti jeruk, lemon, kurma, dan tebu. Ilmu pengetahuan, filsafat, matematika, kedokteran, dan seni mengalami kemajuan yang pesat. Para sarjana Muslim di Sisilia memainkan peran penting dalam menerjemahkan dan mengembangkan karya-karya klasik Yunani, yang kemudian menjadi jembatan pengetahuan bagi Eropa pada Abad Pertengahan.

Pengaruh arsitektur Islam juga terlihat jelas dalam beberapa bangunan dan tata kota di Sisilia pada periode tersebut, meskipun banyak yang kemudian dimodifikasi atau dihancurkan setelah penaklukan Norman.

Selain Sisilia, wilayah selatan Italia lainnya seperti Calabria dan Puglia juga sempat berada di bawah kendali atau pengaruh kekuasaan Muslim untuk periode yang lebih singkat. Meskipun tidak selama di Sisilia, jejak kehadiran mereka masih dapat ditemukan dalam beberapa toponimi (nama tempat) dan elemen budaya lokal.

Abad Pertengahan: Interaksi di Utara dan Warisan di Selatan

Pada abad ke-11, kekuasaan politik Muslim di Sisilia secara bertahap berakhir dengan penaklukan oleh bangsa Norman. Namun,warisan budaya dan intelektual yang ditinggalkan oleh periode Islam di Sisilia sangatlah signifikan dan terus memengaruhi perkembangan pulau tersebut. Bahasa Sisilia modern masih menyimpan banyak kata serapan dari bahasa Arab. Teknik pertanian dan arsitektur yang diperkenalkan oleh Muslim terus digunakan dan diadaptasi.

Sementara itu, di wilayah utara Italia, kota-kota dagang seperti Venesia, Genoa, dan Pisa menjalin hubungan komersial yang intens dengan dunia Islam. Perdagangan maritim ini tidak hanya membawa kekayaan materi, tetapi juga memfasilitasi pertukaran ide, teknologi, dan seni. Para pedagang Italia menjadi perantara penting antara Eropa dan Timur Tengah, membawa barang-barang mewah, rempah-rempah, dan pengetahuan baru ke Eropa.

Proses penerjemahan karya-karya ilmiah dan filosofis dari bahasa Arab ke dalam bahasa Latin, yang sebagian besar terjadi di pusat-pusat intelektual di Italia utara, memainkan peran krusial dalam kebangkitan intelektual Eropa pada masa Renaisans. Pemahaman tentang matematika, astronomi, dan kedokteran yang dikembangkan oleh sarjana Muslim ditransmisikan ke Eropa melalui jalur ini.

Sejarah Islam di Italia pada Abad Pertengahan adalah kisah tentang interaksi yang kompleks dan dinamis antara peradaban yang berbeda. Lebih dari sekadar narasi penaklukan dan konflik, periode ini menyaksikan pertukaran budaya, ilmu pengetahuan, dan teknologi yang saling memperkaya.

Jejak-jejak Islam yang terukir di Sicilia dan sebagian Italia Selatan menjadi pengingat penting bahwa sejarah Eropa tidak dapat dipahami sepenuhnya tanpa mengakui kontribusi dan pengaruh peradaban Islam di kawasan Mediterania. Menelisik lebih dalam babak sejarah ini membantu kita menghargai warisan multikultural yang membentuk identitas Eropa dan memahami akar dari hubungan yang kompleks antara dunia Islam dan Barat.

Era Modern: Kedatangan Imigran dan Pembentukan Komunitas Muslim

Setelah berabad-abad dengan kehadiran Muslim yang relatif terbatas dan sporadis, gelombang imigrasi pada paruh kedua abad ke-20 membawa kembali komunitas Muslim yang signifikan ke Italia. Para imigran ini berasal dari berbagai negara mayoritas Muslim di Afrika Utara, Timur Tengah, Asia Selatan, dan Balkan, datang ke Italia untuk mencari pekerjaan, pendidikan, dan kehidupan yang lebih baik.

Kehadiran komunitas Muslim yang semakin beragam ini membawa dinamika baru dalam lanskap sosial, budaya, dan agama di Italia modern. Masjid dan pusat-pusat kebudayaan Islam mulai didirikan di berbagai kota untuk memenuhi kebutuhan spiritual dan sosial komunitas ini. Muslim Italia saat ini aktif dalam berbagai sektor kehidupan, termasuk ekonomi, pendidikan, seni, dan politik.

Mereka berupaya untuk mengintegrasikan diri ke dalam masyarakat Italia sambil mempertahankan identitas agama dan budaya mereka. Namun, proses integrasi ini tidak selalu berjalan mulus. Komunitas Muslim di Italia juga menghadapi berbagai tantangan, termasuk isu-isu terkait diskriminasi, stereotip negatif di media, kesulitan dalam mendapatkan pengakuan formal atas hak-hak keagamaan mereka, dan perdebatan seputar pembangunan masjid dan simbol-simbol keagamaan. 

Meskipun demikian, komunitas Muslim Italia terus berupaya untuk membangun jembatan pemahaman antar budaya dan antar agama, serta memberikan kontribusi positif terhadap masyarakat Italia yang semakin multikultural.

Referensi:

Amari, Michele. Storia dei Musulmani di Sicilia. Firenze: Felice Le Monnier, 1854-1872 (Edisi modern tersedia). 

Allievi, Stefano. 2010. Muslim in Italy: The Challenge of Inclusion. Farnham: Ashgate Publishing.

Cesari, Jocelyne. 2004. When Islam and Democracy Meet: Muslims in Europe and the United States. New York: Palgrave Macmillan. 

Johns, Jeremy. 2002. Arabic Administration in Norman Sicily: The Royal Dīwān. Cambridge: Cambridge University Press.

Metcalfe, Alex. 2009. The Muslims of Medieval Italy. Edinburgh: Edinburgh University Press. 

Kontributor: Martaubat Rezeki Hasibuan, Semester V

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *