MAHADALYJAKARTA.COM— Ma’had Aly Sa’idusshiddiqiyah Jakarta kembali menggelar acara Latihan Dasar Kepemimpinan Mahasantri (LDKM) yang telah menjadi agenda rutin. Kali ini, acara LDKM dilaksanakan di Happy Land Cibalung, Bogor, pada Rabu (15/01/25).
Materi pertama dalam acara ini dibawakan oleh H. Muhammad Zein, M.Si., dengan tema “Keashiddiqiyahan dan Kealumnian.” Materi ini dipandu oleh Danial M., seorang mahasantri Ma’had Aly Sa’iidusshiddiqiyah Jakarta.
H. Zein, yang merupakan alumni Ashiddiqiyah sekaligus Ketua Ikatan Alumni Ashiddiqiyah (IKHLAS), menjelaskan bahwa Pondok Pesantren Ashiddiqiyah didirikan oleh almarhum Dr. KH. Noer Muhammad Iskandar S.Q. pada bulan Rabiul Awal tahun 1408 H (Juli 1985 M). Saat ini, pesantren tersebut telah memiliki 12 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Beberapa cabang Pondok Pesantren Ashiddiqiyah meliputi Pondok Pesantren Ashiddiqiyah Pusat Jakarta, Ashiddiqiyah 2 Batu Ceper (Tangerang), Ashiddiqiyah 3, 4, dan 5 Karawang (Jawa Barat), Ashiddiqiyah 6 Serpong (Tangerang Selatan), Ashiddiqiyah 7 Cijeruk (Bogor, Jawa Barat), Ashiddiqiyah 8 Musi Banyuasin (Sumatera Selatan), Ashiddiqiyah 9 Putra Buyut (Lampung), Ashiddiqiyah 10 Cianjur (Jawa Barat), Ashiddiqiyah 11 Way Kanan (Lampung), dan Ashiddiqiyah 12 Jonggol (Bogor, Jawa Barat),” jelas H. Zein.
Beliau juga menekankan bahwa alumni pesantren tidak perlu merasa minder dalam bersaing, karena banyak alumni pesantren yang telah mencapai prestasi gemilang. Sebagai contoh, H. Zein sendiri menjabat sebagai Bendahara Umum PSSI Jakarta Pusat. “Santri Ashiddiqiyah jangan pernah pesimis. Banyak alumni Ashiddiqiyah yang sukses menjadi tokoh penting, seperti kiai, pengusaha, komisaris Baznas, polisi, hingga Duta Besar (Dubes),” tambahnya.
Dalam penutup materinya, H. Zein berpesan kepada seluruh mahasantri untuk selalu menjaga nama baik almamater dan tetap mengajar setelah menyelesaikan pendidikan. “Mahasantri harus memiliki cita-cita dan semangat yang tinggi. Kewajiban utama kalian adalah belajar. Setelah lulus, banyak peluang menanti. Ingat, lulusan pesantren tidak harus menjadi kiai untuk sukses,” pungkasnya.
Setelah materi selesai, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. H. Zein memberikan 10 pertanyaan kepada mahasantri, masing-masing 5 untuk mahasantri putra dan putri. Mahasantri yang berhasil menjawab pertanyaan diberikan hadiah uang tunai sebesar Rp50.000. Kegiatan yang diikuti oleh seluruh mahasantri ini berlangsung lancar dan penuh antusiasme. Acara kemudian ditutup oleh moderator, Danial M.
Kontributor: Danial M., Semester V