BEMBerita Acara

Semarak Opening UKM Ma’had Aly Jakarta dengan Sharing Session Inspiratif

MAHADALYJAKARTA.COM—Pada hari Rabu, 24 September 2025 berlokasi di Pepustakaan Asshiddiqiyah Jakarta, telah diadakan acara Opening Unit Kegiatan Mahasantri (UKM), yang disemarakkan oleh para mahasantri Ma’had Aly Sa’iidusshiddiqiyah Jakarta.

Tema Opening UKM kali ini adalah “Pengembangan Soft Skill Mahasantri”. Tema tersebut diwujudkan melalui sharing session bersama mentor-mentor yang memberikan pengalaman, motivasi, serta inspirasi bagi para mahasantri untuk terus mengasah kemampuan diri.

Acara dibuka dengan sambutan oleh Ketua Umum Badan Eksekutif Mahasantri (BEM), Nanda Farid Purwanto. Dalam sambutannya ia menyampaikan, “Mahasantri yang ikut program UKM tidak hanya menjadi konsumen, tetapi juga ikut menjadi produsen, entah itu di bidang kepenulisan, multimedia, ataupun publik speaking”.

Setelah itu, acara dilanjutkan  dengan sosialisai berbagai UKM yang ada di Ma’had Aly Jakarta. Sosialisasi ini menjadi ajang pengenalan sekaligus motivasi agar mahasantri aktif berkontribusi sesuai minat dan bakatnya.

Memasuki acara inti, mahasantri diajak dalam sesi sharing session hangat seputar pengalaman dan perjalanan para mentor. Dalam kesempatan ini, para mentor berbagi banyak cerita inspiratif yang tidak hanya menghibur, tetapi juga memberi motivasi bagi mahasantri untuk terus mengembangkan potensi dan soft skill yang dimiliki.

Sharing session ini dipandu langsung oleh Ustadz Abdul Aziz, S. Ag. dan Ustadz Alwi Jamalulel Ubab, S. Ag. selaku narasumber dari dua mentor UKM Ma’had Aly Jakarta.

Dalam sharing session pertama, Ustadz Abdul Aziz, S.Ag. membagikan pengalaman mengenai perjalanan mengembangan soft skill. “Bagaimana caranya supaya kita bisa jadi pakar di bidangnya? Maka, sadari bahwa kita sudah dibekali dengan “kastrotu dumuk”, bahasa pertama manusia untuk bisa public speaking. Semua orang pasti mengalami grogi, dan grogi itu justru tanda bahwa kita sedang bertumbuh. Segala sesuatu yang terasa tidak nyaman dan tidak enak sebenarnya menunjukkan bahwa kita sedang berada dalam proses perubahan,” ujarnya. Beliau menambahkan bahwa skil itu dilatih dan dibangun bukan dilahirkan.

Selanjutnya, Ustadz Alwi Jamalulel Ubab membuka sharing tersebut dengan bercerita pengalaman beliau dalam masuk dunia kepenulisan. “Saya itu masuk dunia kepenulisan karena kurang bagus di public speaking,” ungkapnya.  Dari situlah muncul inisiatif untuk tetap menyampaikan ilmu yang dimiliki melalui tulisan. Menurut beliau, kepenulisan adalah jawaban atas kegelisahan tersebut.

Dalam pemaparannya, Ustadz Alwi menegaskan, “Skill itu lebih ke kecenderungan. Kita cenderung ke bidang yang mana. Apakah lebih suka menulis, public speaking, atau desain grafis? Apabila condong ke semuanya maka, yang akan diperoleh adalah tidak maksimal di setiap bidangnya.”

Beliau juga mengingatkan pentingnya jam terbang dalam mengusai sebuah keterampilan. Ustadz Alwi saat mengikuti mentoring kepenulisan di Founder neswa.id, Mbak Maria Fauzi, Beliau diberi nasihat, “kamu itu kalau mau jago dibidang tertentu perlu yang namanya jam terbang minimal sepuluh ribu jam semakin jam terbang kita tinggi maka akan semakin mahir dibidang itu. Dan yang paling penting dari itu semua adalah konsistensi dan tidak menyerah,” tegasnya.

Acara ditutup dengan antusiasme mahasantri yang terinspirasi oleh pengalaman para mentor. Opening UKM ini diharapkan menjadi langkah awal untuk mendorong mahasantri lebih aktif mengasah soft skill sesuai minat dan potensinya, serta konsisten dalam berkarya.

Pewarta: Atikah Sa’diatus Zahra

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *