Ma’had Aly – Alhamdulillah kami panjatkan puji syukur kepada Allah swt yang telah mempertemukan kami dengan tokoh yang telah berjasa memperbaiki moral bangsa menjadikan anak-anak bangsa ber-akhlaqul karimah dengan tuntunan agama Islam. Terlebih penulis sebagai salah satu santri beliau yang dibilang cukup nakal ini dapat mengetahui apa itu manusia bermoral dan beretika. Inilah tujuan seorang tokoh pemuka agama dan yayasan pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan tertua yang berada di Indonesia yakni sebagai lembaga pendidikan yang memberikan tuntunan agama dan akhlaqul karimah.
Tentang pendidikan akhlak ini, sering kali terdengar dan terus disampaikan kepada para santri sebuah maqolah yang sangat mengena, yakni, “Orang berahlakul karimah itu lebih baik dari pada orang yang memiliki ilmu luas tapi tidak berakhlak.” Penulis yakin pasti setiap kiai selalu mengatakan hal yang sama kepada santrinya. Negara ini telah membuktikan bahwasanya orang berilmu tapi tidak berakhlak malah korupsi dan lain sebagainya karena kurangnya iman dan akhlak di dalam hatinya.
Tokoh yang berpengaruh dalam pendidikan agama Islam yang berada di Lampung Tengah yang tepatnya di desa Uman Agung Kecamatan Bandar Mataram Kabupaten Lampung Tengah tersebut adalah K.H. Ahmad Solehan Toyib bin Toyyib. Beliau lahir di Tulung Agung, pada tanggal 19 juli 1951 M. K.H. Ahmad Solehan Toyib menempuh pendidikan pesantren pertama kali di Jawa selama beberapa tahun, kemudian melanjutkan pendidikan di Lampung dengan beberapa tokoh terkemuka di sana.
Kemudian berselang beberapa waktu K.H Ahmad Solehan Toyib mendirikan sebuah tempat mengaji, seperti pondok pesantren kebanyakan, tidaklah instan besar. K.H. Ahmad Solehan Toyib mulai merintis pondok pesantren pada tahun 1989 M dan menikah dengan seorang gadis di Lampung yang bernama Siti Mariyam binti H. Fadhil dan dikaruniai 4 putri yaitu Masrurotun nahri, Uswatun hasanah, Binti mutmainah, Anki Latifatul Mudawamah. kemudian melanjutkan perintisan beliau mendirikan pondok pesantren awal mula dari tempat mengaji atau surau-surau sampai sekarang hingga terbangunlah pondok pesantren yang besar bisa dibilang saat ini adalah pondok terlengkap di Lampung Tengah karena memiliki jenjang pendidikan dari yang paling dasar hingga perguruan tinggi yang telah terangun disana, baik dari pendidikan Formal atau pendidikan Diniah.
Ada pun pendidikan formal antara lain Raudlatul Athfal, MI (Madrasah ibtidaiyah) Al Mubarok, MTS (Madrasah Tsanawiyah) Al Mubarok, MA (Madrasah Aliyah) Al Mubarok, dan STIT ( Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah) Al Mubarok.
Sedangkan pendidikan Diniyah atau non formal yakni TPQ/TPA Al Mubarok dan Madrasah Diniyah yang memuat pelajaran-pelajaran kitab-kitab kuning kuno peninggalan para ‘alim ‘ulama. Adapun kelas diniyah ini sangat lengkap jenjangnya mulai dari kelas Ibtida’, kelas Jurumiyah, kelas Sabrowi, kelas Imriti, kelas Alfiyah, dan kelas Mantiq. Ada juga pendidikan Tahfidz Al-Qur’an, kitab bandongan, dan lain-lain.
Sekarang, bila digabungkan dari pendidikan formal dan diniyah pondok pesantren ini memiliki kurang lebih 1000 murid yang menuntut ilmu di Yayasan Pondok Pesantren Hidayatul Mubarok.