Siklus Ramalan Masa Keemasan Islam

Siklus Ramalan Masa Keemasan Islam

Dalam sejarah Islam, kita tahu bahwa Nabi Muhammad saw. ialah seorang pionir sejati. Namun dalam menyebarkan Islam serta perkembangannya tidak luput dari rintangan yang sangat rumit,  di antaranya  banyak gangguan yang harus dihadapi serta berbagai macam kesedihan yang menggundahkan hati nabi.

Sebelum adanya Islam di tanah Arab, ada berbagai macam ramalan-ramalan diutusnya seorang nabi, salah satunya ialah ramalan dari Syiq dan Sathih, dukun yang dipanggil oleh raja Tubba`/Tababiah yang diminta untuk menakwilkan mimpinya. Ia bermimpi melihat api di laut nan gelap gulita yang singgah di bumi datar dan memangsa semua yang ada. Adapun hasil dari takwil mimpinya ialah bahwa kerajaannya akan diserang dan dikuasai oleh kerajan lain, namun kerajaan ini akan terputus dengan diutusnya seorang nabi yang suci yang menerima wahyu dari Dzat yang Maha Tinggi. Ia merupakan keturunan dari Ghalib bin Fihr bin Malik bin Nadhar di mana kekuasaannya akan berada pada kaumnya hingga akhir zaman. Ada juga ramalan dari sahabat nabi Salman al-Farisi, seorang yang dulunya beragama Yahudi namun memiliki prinsip dalam memeluk suatu agama hingga ia menemukan ketenangan dan keindahan di dalamnya. Akhirnya ia diramal akan bertemu dengan seseorang di tanah lapang yang sekitarnya terdapat banyak pohon kurma, di mana orang tersebut akan menolak sedekah dan menerima hadiah, ia juga memiliki tanda kenabian di pundaknya.

Dalam ramalan tersebut jelaslah bahwa kelak akan ada seorang nabi yang memiliki kekuasaan besar, dan kekuasaannya akan diteruskan oleh kaumnya hingga akhir zaman. Akan tiba masa di mana orang terdahulu akan dikumpulkan lalu orang yang berbuat baik akan bahagia dan orang yang berbuat jahat akan sengsara.

Dalam perkembangannya, Islam melalui berbagai tahapan serta mendapatkan wilayah kekuasaan dan pengikut yang besar. Hampir semua kerajaan di dunia menerima surat yang diantar oleh kurir-kurir Rasulullah saw. dengan tujuan berdakwah dan mengajaknya untuk memeluk agama Islam. Kekuasaan Islam tersebar luas ke luar Arab seperti Turki, yang awalnya telah diramal oleh Rasulullah saw. bahwa kerajaan Konstantinopel kelak akan ditaklukkan oleh seorang pemimpin dan bala tentaranya, mereka adalah sebaik-baik pemimpin dan bala tentara.

Ramalan ini terbukti dengan berjalannya zaman semenjak Rasulullah saw. menjalankan pemerintahannya di tanah Arab baik sebelum hijrah maupun setelah hijrah, walaupun dalam masa tersebut tidak semaju kini, namun dengan adanya Islam, peradaban Arab khususnya berubah menjadi lebih baik.

Islam mengalami kegelisahan saat Rasulullah saw. harus meninggalkan para umatnya untuk selamanya. Perjuangan beliau dilanjutkan oleh para Khulafa` ar-Rasydin, dimulai dari sahabat tercintanya Abu Bakar Asshiddiq hingga Ali bin Abi Thalib. Dalam masa pemerintahan masing-masing, seluruhnya memberikan pengaruh yang besar. Mulai dibentuknya hal baru dan tidak bertentangan dengan agama Islam, seperti pengumpulan al-Quran pada masa khalifah Abu Bakar dan Usman dan sebagainya. Pada masa kekhalifahan ini banyak dilakukan ekspansi wilayah dalam rangka menyebarluaskan dakwah Islam.

Perkembangan Islam terus berlanjut hingga pemerintahan Dinasti Umayyah. Pada pemerintahan ini terjadi banyak ilmuwan baru dan inovasi, namun pandangan masyarakat terhadap sistem pemerintahan tersebut terdapat beberapa kekurangan. Hal ini karena para pemimpinnya yang ugal-ugalan dalam menjalankan pemerintahannya dan sistem kerajaan dipegang turun temurun oleh pihak keluarga. Namun dalam keturunan Umawiyah, tidak semuanya memiliki perangai yang buruk, terbukti pada pemerintahan Umar bin Abdul Aziz, sistem kerajaan mulai berubah dari sikap pemimpin terhadap masyarakat maupun sistem di dalam kerajaannya sendiri. Pada masanya, masyarakat merasa lebih diayomi dan hak-haknya terpenuhi, juga sifat bijaksana dan ketakwaannya dalam mengemban ajaran Islam serta ia termasuk orang yang tidak membenci Sayyidina Ali dan Ahlul Bait. Pada masa dihapuskan pencelaan terhadap Sayyidina Ali, di mana pada pemerintahan sebelumnya masyarakat dilarang memuji dan menyebut nama sahabat Ali. Pada perubahan pemimpin Umayyah ini, Islam menjadi lebih jaya walaupun tidak terjadi perluasan wilayah.

Kepemimpinan Islam dilanjutkan oleh Dinasti Abbasiyah. Kemunculan dinasti ini akibat dari pemberontakan besar-besaran terhadap pemerintahan Umayyah yang didukung dari berbagai pihak seperti Syiah dan golongan lainnya. Selama kekuasaan Abbasiyah, ekspansi wilayah gencar dilakukan hingga tampaklah kejayaan Islam yang sebelumnya hancur akibat pertumpahan darah. Kejayaannya ditandai dengan munculnya para intelektual muslim dan filsuf muslim yang banyak menyumbangkan inovasi juga mengembangkan ilmu yang sudah ada pada masa sebelumnya. Keberhasilan ini tidak lain karena peran seorang pemimpin yang peduli terhadap masyarakat, pendidikan serta kebutuhan masyarakat lainnya.

Harun al-Rasyid membantu menemukan dan membangkitkan masa keemasan Islam kembali dan diteruskan oleh putranya al Ma’mun, hal demikian sangat menarik perhatian orang non muslim yang ingin menguasai ilmu yang dimiliki para intelektual Islam saat itu.

Pada ramalan dukun di atas jelaslah bahwa Islam mengalami masa kejayaan dari masa kepemimpinan Rasululah saw., para Khulafa ar-Rasyidin dan dinasti-dinasti selanjutnya, namun masa keemasan ini perlahan hancur saat memasuki masa akhir kepemimpinan Dinasti Abbasiyah. Berbagai pihak ingin mengambil alih kerajaan dan kekuasaannya sehingga diambil alih oleh pihak non muslim. Prestasi yang dibangun dinasti Abbasiyah yaitu Baitul Hikmah, salah satu perpustakaan dan pusat organisasi pendidikan serta penerjemahan manuskrip-manuskrip yang mengandung banyak ilmu karya para intelektual muslim disalin ke dalam bahasa mereka sendiri dan diklaim sebagai penemuan non muslim.

Hal ini sangat disayangkan karena sumber ilmu tidak berada di atas nama orang yang menemukannya pertama kali. Kita sebagai umat Islam tidak diperkenankan berkecil hati, kita patut bangga untuk terus melestarikan dan mengembangkan karya intelektual muslim dan siap mengikuti jejak pendidikan keilmuannya. Meski sekarang kemajuan yang sifatnya duniawi telah dikuasai oleh orang non muslim, Islam akan terus bersinat di berbagai belahan dunia dan tetap mewarisi risalah Rasulullah saw. hingga akhir zaman.

 

Referensi

Ibnu Ishaq, Syarah Ibnu Hisyam Sirah Nabawiyah, Akbar Media 2017.

Badri Rasydi, Sejarah Peradaban Islam, Armico, 1987.

 

Oleh : Moh. Ali Imron, Semester VI

This Post Has One Comment

  1. Ramadany

    Mohon maaf atas typo artikel diatas

Leave a Reply