Tak Jadi Penghambat Ibadah: Ini Amalan Wanita Haid di Bulan Ramadhan

Tak Jadi Penghambat Ibadah: Ini Amalan Wanita Haid di Bulan Ramadhan

MAHADALYJAKARTA.COM – Sebagai bulan paling istimewa, Ramadhan memiliki sejumlah keutamaan yang tidak dimiliki oleh bulan-bulan lain. Sehingga Ramadhan menjadi bulan yang paling dinanti oleh umat muslim.  Oleh sebab itu, jangan sampai kita yang masih diberi umur panjang dan kesehatan menyia-nyiakannya. Lantas bagaimana dengan wanita yang mengalami haid atau menstruasi di bulan suci Ramadhan?

Haid adalah salah satu anugerah yang Allah SWT berikan khusus kepada perempuan sehingga tidak mungkin Allah SWT menyulitkan segala keinginan perempuan yang sedang haid. Wanita yang sedang mengalami haid dalam Islam sedang berhadast besar, sehingga dilarang baginya mengerjakan ibadah salat dan berpuasa. Namun masih banyak amal ibadah lain yang dapat dilakukan sehingga tidak ketinggalan dalam mendapatkan pahala di bulan Ramadhan.

– Memperbanyak Dzikir dan Sholawat

Melantunkan sholawat dan dzikir bukanlah larangan saat dalam kondisi haid. Dengan memperbanyak dzikir dan sholawat justru akan mendapat ketenangan jiwa dan memperbanyak pahala.
Perempuan bisa mengamalkan sebanyak-banyaknya kalimat thayyibah seperti tahmid, tasbih, takbir, dan lainnya sebagi amalan pengganti shalat dan puasa. Rasulullah SAW bersabda:

 يُسَبِّح مائةَ تسبيحةٍ، فيُكْتَب له ألفُ حسنة، أو يُحَطُّ عنه ألفُ خطيئة
“Bertasbih 100 kali maka ditulislah untuknya 1000 kebaikan atau dihapus darinya 1000 kesalahan.” (HR. Imam Muslim)

– Memperbanyak Istighfar

Manusia beristighfar tidak hanya merasa sudah melakukan dosa saja, tetapi kita amalkan setiap hari karena sebagai manusia pasti tanpa sadar pernah melakukan kesalahan serta mendekatkan diri kita kepada Allah SWT. Masih banyak lagi keutamaan membaca istighfar, Dalam haditsnya, Rasulullah SAW menjelaskan 3 keutamaan bagi seseorang yang istiqamah dalam membaca istighfar:
‎من لزم الاستغفار جعل الله له من كل ضيق مخرجا ومن كل هم فرجا ورزقه من حيث لا يحتسب
“Barangsiapa yang istikamah membaca Istighfar, maka Allah akan memberinya jalan keluar dari setiap kesulitan, Allah akan memberinya kebahagiaan dari setiap kesusahan, dan Allah akan memberinya rezeki dari jalan yang tidak disangka-sangka.” (HR. Imam Abu Dawud).

– Memperbanyak Sedekah

Bulan Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk menunjukkan kepedulian dan empati kepada sesama, terutama kepada mereka yang membutuhkan. Memberikan sedekah kepada orang-orang yang kurang beruntung merupakan wujud nyata dari nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan yang diajarkan oleh Islam. Memberikan sedekah di bulan Ramadhan adalah cara yang efektif untuk membangun solidaritas dan persaudaraan di antara umat Muslim. Saat umat Muslim saling membantu satu sama lain, mereka memperkuat hubungan sosial dan spiritual mereka dalam rangka mencapai tujuan yang lebih mulia.

Memperbanyak shadaqah, bisa dengan berbagai cara, mulai dari memberikan santunan kepada fakir miskin dan anak yatim, membagi takjil gratis, membantu para pedagang dengan membeli barang dagangannya dan masih banyak lagi. Yang utama dalam mengerjakan amalan saat Ramadhan adalah keikhlasan dan keistiqamahannya. Sedekah pada bulan Ramadhan memiliki keistimewaan luar biasa sebagaimana riwayat sahabat Anas bin Malik ra:

عَنْ اَنَسٍ قِيْلَ يَارَسُولَ اللهِ اَيُّ الصَّدَقَةِ اَفْضَلُ؟ قَالَ: صَدَقَةٌ فِى رَمَضَانَ

Artinya, “Dari Anas RA, sahabat bertanya, ‘Wahai Rasulullah, sedekah apa yang paling utama?’ Rasulullah SAW menjawab, ‘Sedekah di bulan Ramadhan.’” (HR. At-Tirmidzi).

– Mencari Ilmu

Mencari ilmu jelas tidak ada batasannya, orang tua, muda, laki-laki, perempuan, haid maupun suci semuanya bisa mengamalkan.  Maka,  mencari ilmu bisa tetap menjadi amalan pilihan wanita haid saat Ramadhan. Apalagi bulan Ramadhan biasanya setiap Pondok Pesantren atau Majelis Ta’lim mengadakan kajian rutin seperti kuliah subuh, kultum sebelum berbuka puasa dan ngaji bandongan.

– Beramal Ma’ruf Nahi Munkar

Pada hakikatnya amar ma’ruf nahi munkar merupakan bagian dari upaya menegakkan agama dan kemaslahatan di tengah-tengah umat. Kita bisa mulai mengajak kebaikan dalam hal sederhana seperti: membangunkan sahur, membangunkan untuk sholat tahajud dan subuh, mengajak teman untuk mengaji atau bersedekah dan masih banyak lagi.

Tulisan ini disadur dari nuonlinejombang dan muidigital

Editor: Dalimah NH

Leave a Reply