Kunjungi China, Mahasantri Mahad Aly Jakarta Gagas Perdamaian Dunia

Kunjungi China, Mahasantri Mahad Aly Jakarta Gagas Perdamaian Dunia

Ma’had Aly – Beijing, 26 November 2019. Setelah melalui penerbangan selama kurang lebih 6 jam, delegasi mahasantri untuk perdamaian dunia dan para pendamping sampai di Bandara Internasional Beijing pada pukul 00.30 waktu bagian Beijing. Kemudian dilanjutkan perjalanan dengan menggunakan bis menuju 5L Hotel untuk beristirahat.

Seusai cukup beristirahat Pukul 11.00 siang waktu bagian Beijing, delegasi mahasantri beserta pendamping pergi menuju restoran Quangyuen untuk makan siang bersama. Restoran ini menyediakan makanan halal bagi orang muslim. Obrolan ringan di sela-sela makan siang tersebut menambah keakraban dan kebersamaan antar santri juga penndamping. Selesai makan siang, bapak Rahmat Amin Lasim memulai diskusi ringan terkait tentang Mahad Aly setiap daerah dan kekhasannya, pendapat masing-masing tentang keberagaman dan perbedaan, sampai kontribusi dan upaya santri untuk perdamaian dunia.

Seusai itu, acara berlanjut di KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) di Chaoyang District, Beijing. para delegasi santri disambut hangat oleh KBRI, bapak Victor Sasonko Hardjono sebagai Counselor dan ibu Rukmini Tri Setiati sebagai Minister Counselor memberikan gambaran mengenai Negara Republik China dan pula sejarah China dari zaman dahulu sampai sekarang guna memahami perkembangan politik, ekonomi, agama dan sosial budaya yang terjadi pada rentang waktu tersebut.

Duta besar Indonesia untuk Tiongkok merangkap Mongolia, bapak Djauhari Oratmangun datang untuk menyambut para delegasi mahasantri untuk perdamaian dunia. Beliau menyematkan pin lambang bendera Indonesia dan China secara simbolis kepada bapak Aceng Abdul Aziz, S.Ag selaku direktur PD Pontren dan kepada Suswandi sebagai salah satu delegasi mahasantri.

Setelah perbincangan dengan pihak kedubes, para mahasantri juga bertemu dengan PCINU (Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama China) dan LPB (Lingkar Pengajian Beijing) dan berbincang-bincang tentang muslim setempat. Mereka menjelaskan bahwa keadaan muslim di China menyambut hangat para mahasiswa muslim yang datang dari Indonesia dan memudahkan para mahasiswa ini untuk mengadakan pengajian dan diskusi di masjid-masjid setempat. Dalam diskusi tersebut para mahasantri memperkenalkan diri dan asal Ma’had Aly, mereka juga mengemukakan gagasan dalam membentuk perdamaian dunia.

Leave a Reply