Ibadah Haji: Syarat, Rukun, Hingga Tata Cara Pelaksanannya

Ibadah Haji: Syarat, Rukun, Hingga Tata Cara Pelaksanannya

MAHADALYJAKARTA.COM–Ibadah haji adalah rukun Islam kelima yang wajib dilakukan oleh setiap Muslim yang mampu, setidaknya sekali seumur hidup. Haji adalah ibadah yang dilaksanakan dengan mengunjungi Baitullah di Mekkah pada waktu tertentu (bulan Dzulhijjah) dan mengikuti rangkaian ritual yang telah ditentukan.

Ibadah haji memiliki keistimewaan tersendiri dalam Islam. Salah satunya, orang yang telah menunaikan ibadah ini terbebas dari segala dosa seperti bayi yang baru lahir di dunia. Dalam satu hadis diriwayatkan,

عَنْأَبِىهُرَيْرَةَعَنِالنَّبِىِّ -صلىاللهعليهوسلم- قَالَمَنْحَجَّفَلَمْيَرْفُثْوَلَمْيَفْسُقْرَجَعَمِنْذُنُوْبِهِكَيَوْمَوَلَدَتْهُأُمُّهُ.

Artinya: “Dari sahabat Abu Hurairah ra, dari Nabi Muhammad saw, ia bersabda, ‘Siapa saja yang berhaji, lalu tidak berkata keji dan tidak berbuat dosa, niscaya ia pulang (suci) seperti hari dilahirkan oleh ibunya.” (HR Bukhari, Muslim, An-Nasai, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah).

Ibadah haji memiliki sejumlah syarat, rukun, kewajiban, anjuran, dan ketentuan-ketentuan lainnya.

Syarat Wajib Haji

  1. Islam, artinya haji hanya diwajibkan bagi orang yang beragama Islam.
  2. Berakal, artinya Orang yang melaksanakan haji harus memiliki akal sehat.
  3. Baligh, artinya orang yang melaksanakan haji harus sudah mencapai usia baligh.
  4. Mampu (Istita’ah), artinya seorang muslim harus memiliki kemampuan finansial, fisik, serta keamanan untuk melaksanakan perjalanan haji.
  5. Merdeka, artinya orang yang melakukan haji bukan seorang hamba sahaya atau budak.

Baca Juga

Meraih Pahala Haji dari Rumah: 5 Amalan Setara Haji dan Umrah

Rukun Haji

Rukun haji adalah komponen utama yang harus dilaksanakan agar ibadah haji sah. Jika salah satu rukun ini tidak terpenuhi, maka hajinya tidak sah. Berikut adalah sejumlah rukun haji sebagaimana disampaikan oleh Syaikh Bafadhal al-Hadrami dalam Muqaddiman Hadramiyah.

  1. Ihram, yiatu memakai pakaian ihram dan berniat haji di miqat yang telah ditentukan.
  2. Wukuf di Arafah, yaitu berdiam di padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah mulai dari tergelincirnya matahari hingga terbenam.
  3. Tawaf Ifadah, yaitu mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali setelah wukuf di Arafah.
  4. Sa’i, yaitu berjalan tujuh kali antara bukit Shafa dan Marwah.
  5. Tahallul, yaitu mencukur atau menggunting rambut setelah selesai sa’i.
  6. Tertib, maksudnya melaksanakan rukun-rukun haji secara berurutan.

Wajib Haji

Wajib haji adalah tindakan yang harus dilakukan selama pelaksanaan haji. Jika salah satu wajib haji tidak dilakukan, maka hajinya masih sah, tetapi harus membayar dam (denda) berupa penyembelihan hewan kurban. Berikut adalah sejumlah wajib haji sebagaimana disampaikan oleh Syaikh Muhammad Ba’asyin dalam Buysral Karim.

  1. Niat ihram dari miqat, yaitu menetapkan niat haji di tempat yang telah ditentukan (miqat).
  2. Mabit di Muzdalifah, yaitu enginap di Muzdalifah setelah wukuf di Arafah pada malam 10 Dzulhijjah.
  3. Melontar jumrah, yiatu melempar jumrah di Mina pada hari raya Idul Adha dan hari-hari tasyrik.
  4. Mabit di Mina, yaitumenginap di Mina selama hari tasyrik.
  5. Tawaf Wada’, yaitu tawaf perpisahan sebelum meninggalkan Mekkah.

Sunnah Haji

Agar ibadah haji yang kita lakukan lebih bernilai dan memiliki pahala lebih, kita dianjurkan untuk melaksanakan sejumlah kesunahan ibadah tersebut. Berikut adalah sunah-sunah haji sebagaimana disebutkan oleh Abu Syuja’ dalam Taqrib-nya.

  1. Mendahulukan haji dibandingkan umrah atau yang disebut sebagai ifrad.
  2. Memperbanyak membaca talbiyah, yaitu kalimat berikut:

لَبَّيْكَاللَّهُمَّلَبَّيْكَ،لَبَّيْكَلاَشَرِيكَلَكَلَبَّيْكَ،إِنَّالْحَمْدَ،وَالنِّعْمَةَ،لَكَوَالْمُلْكَ،لاَشَرِيكَلَكَ.

  1. Thawaf qudum
  2. Mabit di Muzdalifah
  3. Shalat sunnah thawaf sebanyak dua rakaat
  4. Mabit di Mina
  5. Mandi sunnah. Terkait ini, Wahbah az-Zuhaili dalam al-Fiqhul Islami wa Adillatuhmenyebutkan sejumlah mandi sunah, yaitu mandi untuk melaksanakan ihram, mendi untuk masuk Makkah, mandi untuk wukuf di Arafah, mandi untuk wukuf di Muzdalifah, mandi pada hari-hari tasyrik, mandi ketika hendak mengahidiri tempat ramai seperti mandi untuk salat Jumat, dan mandi ketika hendak masuk Madinah.

Baca Juga

Mempersiapkan Diri Menuju Puncak Ibadah Haji

Tata Cara Pelaksanaan Haji

Secara praktis, berikut adalah rangkaian tata cara pelaksanaan ibadah haji.

  1. Ihram, yaitu mengenakan pakaian ihram dan berniat haji di miqat.
  2. Menuju Arafah pada tanggal 8 Dzulhijjah (hari Tarwiyah). Jamaah menuju Mina dan bermalam di sana.
  3. Wukuf di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah. Jamaah berangkat ke Arafah untuk wukuf hingga matahari terbenam.
  4. Menuju Muzdalifah setelah maghrib. Jamaah bergerak ke Muzdalifah untuk mabit dan mengumpulkan batu untuk melontar jumrah.
  5. Melontar Jumrah Aqabah pada tanggal 10 Dzulhijjah. Jamaah melontar Jumrah Aqabah di Mina dan kemudian melaksanakan tahallul awal dengan mencukur rambut.
  6. Mabit di Mina. Jamaah menginap di Mina selama hari tasyrik dan melontar tiga jumrah setiap hari.
  7. Tawaf Ifadah, yaitu jamaahkembali ke Mekkah untuk melaksanakan Tawaf Ifadah dan Sa’i.
  8. Tawaf Wada’. Sebelum meninggalkan Mekkah, jamaah melakukan Tawaf Wada’.

Demikianlah penjelasan lengkap seputar ibadah haji. Semoga bermanfaat.

Kontributor: M. Abror

 

Leave a Reply