MAHADALYJAKARTA.COM – Di era sekarang umat Islam mulai kehilangan kegemilangan yang pernah dicapai di zaman dahulu. Hal tersebut terjadi karena mereka hanya mengambil fakta-fakta sejarah tanpa berfokus pada esensinya.
“Peradaban dibangun karena adanya kepedulian terhadap ilmu pengetahuan dan kini umat Islam mulai kehilangan hal tersebut. Manusia terlena dengan kemewahan yang ada sehingga mereka lupa untuk berjerih payah guna memperoleh suatu kemajuan,” ungkap guru Gembul dalam acara Stadium General yang bertemakan, “Ahammiyatu Dirasah as-Sirah fi Bina’i al-Hadhrah Al-Islamiyah (Urgensi Belajar Sejarah Dalam Membangun Peradaban Islam), di Ma’had Aly Jakarta, Jum’at, (18/08/23).
Orang-orang yang berkecimpung di dunia sejarah adalah orang-orang yang cerdas. Karena setiap kali membaca ia akan menemukan fakta, teori dan sintesis baru. Sejarah adalah identitas, karenanya sejarah mampu mengubrak-abrik masa kini dan masa depan.
“Semua ilmu berasal dari masa lampau, karena manusia bisa belajar dari masa lalu bukan masa depan. Adapun ilmu yang bisa diaplikasikan sekarang adalah pengetahuan yang diraih pada masa lalu,” jelas tokoh yang kerap kali dipanggil dengan YouTuber kontroversial itu.
Imam ath-Thabari menjadi salah satu sejarawan yang namanya masyhur di kalangan umat Islam, bahkan ia dijuluki sebagai penulis teraktif sepanjang zaman. Di antara karya yang ia tulis adalah Tafsir ath-Thabari.
“Imam ath-Thabari biasa menulis sebanyak 45 halaman perharinya. Bahkan sampai usia 80 tahun ia rela tidak menikah. Karena 40 tahun pertama ia fokuskan pada belajar sambil sedikit-sedikit mengajar dan 40 tahun setelahnya ia fokuskan pada mengajar dan sedikit-sedikit belajar,” jelasnya.
Sepertiga Al-Qur’an berisi sejarah. Sehingga orang yang tidak mau mempelajari sejarah adalah orang-orang yang bejat.
Darul hikmah menjadi universitas pertama di seluruh dunia yang menandakan kemajuan peradaban umat Islam saat itu. Universitas ini berisikan buku-buku dari seluruh dunia yang kemudian diterjemahkan, dipelajari, dan dihubungkan dengan Islam. Saat itu semua ilmu pengetahuan harus dipelajari.
“Al-Qur’an tidak hanya sebagai sumber ilmu pengetahuan tapi mengandung perintah untuk mencari ilmu. Sehingga menurut pemikiran Harun Ar-Rasyid semua ilmu adalah ilmu agama, misalnya ilmu matematika (ilmu yang sering dihubungkan dengan dunia) membantu umat Islam untuk mempermudah penghitungan zakat. Umat Islam mencapai kemajuan pada masa itu, bahkan seluruh dunia berhutang pada peradaban Islam,”pungkas guru sejarah asal Bandung itu.
Di akhir sesi, Guru Gembul mengajak untuk membiasakan menjadi pribadi yang berpikir. Dari apa yang dipikirkan, meskipun itu sedikit, maka langsung lakukan gerakan, tindakan yang membangun peradaban. Semua yang ada di pikiran kita, maka tunjukkan dalam bentuk tindakan.
Pewarta : Robiah