Tafsir Lirik Lagu Viral Aisyah Istri Rasulullah

Tafsir Lirik Lagu Viral Aisyah Istri Rasulullah

Ma’had Aly


 

Mulia indah cantik berseri

Kulit putih bersih merah dipipimu

Dia Aisyah, putri Abu Bakar

Istri Rasulullah

Sosok Sayidah Aisyah, tak lepas dari ayahnya, yaitu ‘Abdu al-Ka’bah yang kemudian dirubah Abdullah oleh Rasulullah saw setelah masuk Islam. Julukan ayahnya dikenal Abu Bakar al-Shiddiq oleh umat Islam hingga sekarang. Sahabat terbaik Rasulullah saw. Sedang Ibunya bernama Zainab. Akan tetapi lebih dikenal julukannya yaitu Ummu Rauman. Nasab kedua orang tuanya bersambung pada nasab Rasulullah saw., karena ayahnya dari keturunan Murrah. Yaitu Abu Bakar Bin Abi Quhafah bin Amir bin Amr bin Ka’ab bin Sa’ad bin Taim bin Murrah. Sedangkan ibunya bagian dari keturunan Kinanah.

Sungguh sweet Nabi mencintamu

Hingga Nabi minum di bekas bibirmu

Bila Dia marah, Nabi kan bermanja

Mencubit hidungnya

Salah satu kebiasaan Rasulullah ialah menempelkan mulut pada bekas makan dan minum istri beliau,  hal ini diriwayatkan oleh Sayyidah Aisyah ra. Ia berkata sebagai berikut:

    إن كان رسول الله صلى الله عليه وسلم ليؤتى بالإناء فأشرب منه وأنا حائض ثم يأخذه فيضع فاه على موضع في …

Artinya, “Terkadang Rasulullah saw. disuguhkan sebuah wadah (air) kepadanya, kemudian aku minum dari wadah itu sedangkan aku dalam keadaan haid. Lantas Rasulullah saw. mengambil wadah tersebut dan meletakkan mulutnya di bekas tempat minumku…” (HR Ahmad : 24373).

Hadis di atas juga sebagai salah satu petunjuk bagi kita, bahwa ketika istri mengalami haid, kita tetap harus memberikan perhatian, kasih sayang dan juga hak romantisme bersama istri. Tidak menjauhinya, sehingga menganggap ia wanita yang kotor karna darah haid yang keluar.  Rasulullah juga menenangkan amarah istri dengan cara unik, Ibnus Sunni dalam Amalul Yaum wal Lailah [nomor : 454], meriyawatkan dari Sayyidah Aisyah ra:

   كان إذا غضبت عائشة عرك النبي صلى الله عليه وسلم بأنفها وقال : يا عويش قولي : اللهم رب محمد اغفر لي ذنبي ، وأذهب غيظ قلبي ، وأجرني من مضلات الفتن.

Artinya, “Ketika Aisyah marah, maka Nabi saw mencubit hidungnya dan berkata, “Wahai ‘Uwaisy (panggilan kecil Aisyah), katakanlah, ‘Ya Allah, Tuhan Muhammad, ampunilah dosaku, hilangkanlah kemarahan di hatiku dan selamatkanlah aku dari fitnah yang menyesatkan.’”

Aisyah…, romantisnya cintamu dengan Nabi

Dengan Baginda kau pernah main lari-lari

Selalu bersama…

Hingga ujung nyawa, kau disamping Rasulullah

Berlomba lari kecil-kecilan, merupakan salah satu metode berkomunikasi bersama Sayidah Aisyah yang masih ingin bermanja-manja bersama  Rosulullah, bahkan dengan sengaja beliau mengalah pada waktu permainan yang pertama, untuk membesarkan hati istrinya.

  أَنَّهَا كَانَتْ مَعَ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- فِى سَفَرٍ قَالَتْ فَسَابَقْتُهُ فَسَبَقْتُهُ عَلَى رِجْلَىَّ فَلَمَّا حَمَلْتُ اللَّحْمَ سَابَقْتُهُ فَسَبَقَنِى فَقَالَ « هَذِهِ بِتِلْكَ السَّبْقَةِ ».

Ia pernah bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam safar. Sayidah ‘Aisyah lantas berlomba lari bersama beliau dan ia mengalahkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Tatkala ‘Aisyah sudah bertambah gemuk, ia berlomba lari lagi bersama Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam, namun kala itu ia kalah. Lantas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ini balasan untuk kekalahanku dahulu.” (HR. Abu Daud, no. 2578 dan Ibnu Majah, no. 1979)

Aisyah… sungguh manis oh sirah kasih cintamu

Bukan persis novel mula benci jadi rindu

Kau istri tercinta

Ya Aisyah Ya Humairah

Rasul sayang, kasih Rasul cintamu

Panggilan sayang merupakan salah satu sumber keharmonisan keluarga, dan Rasulullah mencontohkan hal tesebut. Beliau panggil Sayidah Aisyah dengan sebutan : “Ya Khumaira…” (yang kemerah-merahan rona pipinya) ada juga panggilan kasih sayang lain ketika masih kecil, seperti “Ya Uwasih” dan “Ya Aish” merupakan bentuk tashghir (mensifati kecil) dari Asiyah.

   قال : قالت عائشة : دخل الحبشة المسجد يلعبون ، فقال لي : يا حميراء ! أتحبين أن تنظري إليهم ….

Dari Aisyah isteri Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam. Orang-orang Habasyah masuk masjid dan menunjukkan atraksi permainan di dalam masjid, lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepadaku, “Wahai Humaira, apakah engkau mau melihat mereka?”…. (HR. An-Nasa’i (5/307)

Sungguh sweet Nabi mencintamu

Bila lelah Nabi baring di jilbabmu

Seketika… kau pula bermanja

Mengikat rambutnya

Bermanja-manja dengan menghibur dan menenagkan hati istri, dengan cara meletakkan kepada di paha istri, juga salah satu tuntunan Rasulullah. Apalagi di saat menstruasi, istri butuh kasih sayang lebih karna hormon sedang naik, dan emosi cepat memuncak. Itu mungkin bisa menjadi jalan keluar bagi suami yang sering tidak akur dengan istrinya disebabkan darah menstruasi yang mengaduk-aduk emosi.

   كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَضَعُ رَأْسَهُ فِي حِجْرِي فَيَقْرَأُ وَأَنَا حَائِضٌ

Artinya, “Dahulu Rasulullah saw. meletakkan kepalanya di pangkuanku kemudian membaca (al-Quran) sedangkan aku dalam keadaan haid.” (HR Abu Dawud [nomor 227], Bukhari [nomor 288], Muslim [nomor 454], Ahmad [nomor 24442], dan Ibnu Majah [nomor 626]).   Begitu juga istri, dengan menyisir rambut suami, ia merasa memiliki pasangan hidupnya seutuhnya. Dengan santai dan tenang membelai rambut suami, membuahkan ketenangan tersendiri. Begitu juga Sayidah Aisyah, ia berasa memiliki Rasulullah seutuhnya.

   كُنْتُ أُرَجِّلُ رَأْسَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَنَا حَائِضٌ

Artinya, “Dahulu aku menyisir rambut Rasulullah saw. sedangkan aku dalam keadaan haid.” (HR Bukhari [nomor 286] dan Muslim [nomor 710]).   Ada beberapa yang perlu diperhatikan dalam lagu tersebut, agar tidak terkesan mengkultuskan Sayidah Aisyah. Mungkin benar adanya, beliau memiliki keistimewaan. Tapi, istri yang lain juga tak kalah istimewanya. Beberapa hikmah yang bisa dipetik, di antaranya :

  1. Rasulullah merupakan sosok inspirasi bagi kita, bahwa beliau itu sosok yang sangat romantis bersama  keluarganya. Dari panggilan kesayangan, perhatian, sampai intensitas pertemuan dan kemesraan bersama keluarga. Dari mandi bersama, makan satu piring bersama, tidur saling berpelukan, tidur di pangkuan istri, dan lain-lain.  Kehidupan Rasulullah tidak hanya berkutat menjadi seorang pemimpin umat, tidak hanya berkutat pada dakwah, pada peperangan yang terlihat ‘keras’. Tapi, beliau juga seorang kepala keluarga yang sangat romantis, pengertian, dan penyejuk hati istri-istri beliau.
  2. Rasulullah merupakan Inspirasi bagi kita, bahwa beliau sosok yang bisa berkomunikasi dengan segala umur, temasuk kepada Sayidah Aisyah yang ketika itu masih berumur kecil, belum dewasa. Sehingga, orang yang diajak berkomunikasi merasa bahwa ia yang paling disukai dan dihargai. Semua istri Rasulullah-pun merasa sangat dicintai beliau. Bahkan para sahabat, ketika ngobrol bersama Rasulullah, seakan-akan ia orang yang paling diperhatikan dan dicintai Rasul.
  3. Rasulullah menikah, semua atas perintah Allah, bukan karna syahwat. Bisa dibayangkan beliau umur 25 tahun menikah dengan janda 2 kali dan beranak 4 yang umur 40 tahun, umur 52 tahun menikah dengan Sayidah Saudah binti Zum’ah  yang berumur 70 tahun. Dan hampir semua istri Rasulullah itu janda beranak.    Lalu, apa hikmah menikah dengan Sayidah Aisyah sedari kecil? Salah satunya adalah untuk mengajarkan kewanitaan, agar disampaikan pada umatnya kelak dan sebagai salah satu transformasi keilmuan Rasulullah, terbukti beliau sahabat perempuan yang paling banyak meriwayatkan hadis, sampai 2200-an hadis.

Nur Salikin Tangerang, 3 April 2020.

Akun Youtube : Kang Nuris.

Leave a Reply