Sehat Ala Rasulullah saw

Sehat Ala Rasulullah saw

Ma’had Aly – Kita tahu bahwa kesehatan sangat penting demi kelangsungan hidup. Di zaman yang modern seperti sekarang ini, kesehatan sangatlah terkesan mahal. Kita melihat di berbagai berita baik media sosial ataupun televisi, bahwa kesehatan sangatlah langka. Bahkan kita temukan usia anak kecil ataupun remaja, mereka sudah memiliki penyakit yang cukup serius. Jika dahulu kita temukan penyakit yang serius hanya ada pada diri orang tua, tapi sekarang ini penyakit tidak mengenal usia, dia bisa menyerang siapapun yang memiliki trombosit yang kurang bagus dan metabolisme yang tidak stabil.

Setiap orang menginginkan tubuh yang sehat. Namun, tidak semua orang tahu bahwa kesehatan itu berpangkal dari pola makan yang sehat. Manusia pada zaman sekarang kebanyakan dari mereka mengkonsumsi suplemen-suplemen sintetis kimiawi buatan pabrik yang dipercaya mampu menyehatkan dan menguatkan badan. Padahal hal tersebut tidak ditimbang efek sampingnya dimasa tua. Perlu kita ketahui bahwa sudah ada panutan yang mencontohkan pola hidup sehat. Ia adalah Rasulullah saw., panduan kesehatan yang sempurna. Dalam hidupnya, Rasulullah saw. hanya pernah mengalami sakit dua kali. Yakni, ketika diracun oleh wanita Yahudi yang menghidangkan makanan kepada Rasulullah saw. di Madinah dan ketika menjelang wafatnya. Dengan mencontoh pola makan Rasulullah saw., kita sebenarnya sedang menjalani terapi pencegahan penyakit dengan makan (attadawi bil ghizda).

Di zaman sekarang yang sudah serba modern ini, orang-orang yang sedikit sakit saja seperti hanya sekedar pusing langsung dibawa kedokter dan sudah pasti akan berikan obat untuk menghilangkan rasa sakitnya. Padahal sebelum kita periksa ke dokter, sebaiknya kita tahu dulu klrifikasi penyakit. Sebenarnya ada dua jenis penyakit yang ada di dunia ini, di antaranya yaitu penyakit hati sama penyakit jasmani. Klarifikasi penyakit ini mengandung hikmah ilahiyah dan banyak kemukjizatan yang baru bisa diungkap pada sekitar abad XVIII. Pada umumnya klarifikasi penyakit adalah sebagai berikut :

  1. Penyakit jasmani, yaitu penyakit yang timbul karena kurang baiknya fungsi atau sama sekali tidak berfungsinya salah satu organ tubuh. Penyakit ini bisa disebabkan oleh masuknya mikroba kedalam tubuh sehingga merusak salah satu organ tubuhnya hingga menimbulkan gejala penyakit tertentu. Setiap penyakit memiliki gejala dan karakteristik tersendiri yang dapat digunakan untuk mendiagnosa dan membedakan penyakit satu dengan yang lainnya. Di antara penyakit jenis ini adalah demam, lumpuh, penyakit paru-paru, kuning, dan lainnya.
  2. Penyakit rohani, sebenarnya penyakit ini merupakan akumulasi dari berbagai penyakit yang gejalanya biasanya hanya bisa dirasakan oleh orang yang bersanngkutan. Bila dokter mencoba mendeteksi dengan berbagai media, seperti sinar laser, tes laboratorium, dan lainnya, maka penyakit ini tidal terlihat secara fisik. Karena penyakit jenis ini biasanya timbul karena faktor pengaruh dari luar yang terjadi dalam hidup keseharian, seperti rasa khawatir, bimbang, tekanan hutang, banyak pikiran, dan lain sebagainya. Demikianlah penyakit hati sebagaimana yang dijelaskan oleh Rasulullah saw. Hikmah klarifikasi penyakit jenis ini adalah untuk mendeteksi penyakit karena syubhat yang menimbulkan keraguan dan syahwat yang membawa pada kesesatan. Semua ini dibuktikan dalam ilmu kedokteran modern seperti sekarang ini.

Penyakit yang bersemayam di hati ada dua macam, yaitu penyakit syubhat yang disertai keraguan dan penyakit syahwat yang disertai kesesatan, sebagaimana dalam firman Allah swt.:

في قلوبهم مرضٌ فزادهمُ الله مرضاً

Dalam hati mereka ada penyakit, lalu Allah menambahkan penyakit mereka.” (QS Al-Baqarah : 10)

Allah juga berfirman berkaitan dengan orang yang tidak mau menjadikan al-Quran dan hadis sebagai dasar mereka dalam mengambil sebuah keputusan.

وإذا دعواْ إلى الله ورسولهِ~ ليحكمَ بينهم إذا فريقٌ مّنهمْ معرضون (48) وإنْ يكنْ لهمُ الحقُّ يأْتواْ إليه مذعنينَ (49) افي قلوبهم  مّرضٌ أمِ ارتابواْ أم يخافون أن يحيف الله عليهم ورسولهُ~ بل أوْلئِك همُ الظّآلمونَ (50)

Dan ketika diseru kepada Allah dan Rosul-Nya, yaitu agar (Rasul) menegakan hukum diantara mereka, tiba-tiba sebagian dari mereka datang menolak untuk datang. Namun, apabila keputusan itu menguntungkan, mereka akan datang kepada Rasul dengan patuh. Apakah didalam hati mereka terdapat penyakit, ataukah mereka ragu, ataukah mereka khawatir bahwa Allah dan rasul-Nya akan berlaku zalim terhadap mereka? Sebalikinya, merekalah orang-orang yang zalim.” (QS. An-Nur : 48-50)

Ayat di atas menerangkan tentang penyakit syubhat yang membawa pada keraguan.

Adapun tentang penyakit syahwat, dalam hal ini perzinaan, Allah berfirman dalam QS. Al-Ahzab ayat 32, yaitu :

يا نسآءَ النّبيّ لستنَّ كأَحدٍ مّنَ النّسآءِ إنِ اتّقَيتُنَّ فلا تخضعنَ بالقول فيطمع الّذى في قلبه~ مرضٌ

Wahai istri-istri para nabi, kalian tidak sama dengan wanita muslimah manapun jika kalian bertakwa. Karenanya, janganlah kalian berbicara (terlalu) lembut sehingga menimbulkan keinginan kuat kaum lelaki yang dalam hatinya terdapat penyakit.”

Adapun tentang penyakit jasmani, Allah pun berfirman dalam surat An-Nur ayat 61. yaitu :

ليس على الأَعمَى حرجٌ ولاعلى الأعرجِ حرجٌ ولا على المريضِ حرجٌ

Tak ada halangan bagi orang buta, tak ada halangan bagi orang pincang, dan tak ada halangan bagi orang yang sakit.”

Ayat d iatas menunjukan adanya berbagai penyakit yang dapat menyerang orang saat melaksanakan ibadah haji, puasa atau bersuci. Ayat ini mengandung rahasia dan hikmah besar yang menunjukan keagungan alquran, hingga orang yang mampu memahami dan mendalaminya akan merasa cukup menjadikannya sebagai petunjuk tanpa melirik yang lainnya.

Tak ada penyakit yang tak ada obatnya, begitulah pepatah menyampaikan. Dalam masalah penyakit jasmani itu ada dua macam cara pengobatannya. Pertama, cara pengobatan yang telah diilhamkan oleh Allah swt. kepada manusia dan binatang (alami). pengobatan penyakit ini tidak memerlukan penanganan medis, misalnya mengobati rasa lapar, rasa haus, kedinginan, dan keletihan. Kedua, pengobatan yang membutuhkan analisis dan diagnosa, yaitu pengobatan terhadap berbagai jenis penyakit yang dewasa ini sering menyerang manusia hingga mengakibatkan kondisi tubuh tidak stabil. Misalnya demam, panas, dingin, kering, atau komplikasi dari gejala-gejala tersebut. Bentuk penyakit kategori ini ada dua, yaitu penyakit fisik dan penyakit kondiktif. Penyakit-penyakit itu timbul akibat masuknya unsur tertentu ke dalam tubuh atau akibat kejadian tertentu.

Perbedaannya penyakit kondiktif terjadi setelah penyebab fisiknya hilang, tapi dampaknya masih ada pad sistem metabolisme tubuh seseorang. Sedangkan penyakit fisik terjadi saat materi masih mendekam dalam tubuh. Dalam pengobatan penyakit fisik hal yang harus diperhatikan pertama kali adalah meneliti penyebabnya, jenis penyakitnya, baru pengobatannya.

Metode pengobatan jasmani meliputi tiga aturan dasar, yakni menjaga kesehatan, mencegah masuknya zat-zat berbahaya kedalam tubuh dan pembebasan tubuh dari zat-zat yang merugikan. Allah menyebut tiga prinsip dasar ini dalam tiga ayat berbeda, yaitu pada ayat puasa, haji dan bersuci. Dalam ayat puasa Allah berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 184. didalam ayat tersebut dijelaskan bahwa Allah mengizinkan orang sakit dan ketika sedang dalam perjalanan untuk tidak berpuasa demi menjaga kesehatannya, karena saat itu dia sedang melakukan aktivitas berat dan membutuhkan asupan gizi untuk menopang energi tubuh mereka. Sedangkan dalam surat Al-Baqarah ayat 196 menjelaskan tentang menjaga kesehatan saat sedang pergi haji. Di dalam ayat tersebut Allah membolehkan mencukur rambut saat melaksanakan ihram dengan syarat membayar fidiah, yakni berpuasa tiga hari, memberi sedekah orang miskin atau melaksanakan korban (seekor biri-biri). Alasan dia mencukur rambut itu apabila dia sakit di kepalanya atau terdapat sesuatu yang mengganggu seperti kutu, penyakit kulit lainya.

Mengenai tindakan pencegahan Allah berfirman dalam surat An-Nisa ayat 43, kita harus menjauhi dari minuman atau makanan yang dapat menyebabkan kemabukan. Karena selain menghilangkan akal saat ia sedang mabuk, ia sendiri tidak bisa mengendalikan ucapan dan tindakannya. Mabuk juga dapat merusak otak, penyakit jantung, kanker, masalah paru-paru, gangguan hati dan merusak sistem pencernaan.

Sebenarnya semua pola hidup, baik itu cara hidup sehat, pengobatan maupun pencegahan ada di dalam al-Quran dan sunah Rasulullah saw. Adapun tentang kesehatan Nabi memberi petunjuk tentang cara mengobati diri beliau sendiri, keluarganya dan para sahabat. Jenis obat yang digunakan tidak berupa campuran bahan kimia yang biasa disebut eqrabadzain. Sebagian besar obat mereka adalah makanan sehat non kimiawi. Mungkin mereka menambahkan bahan lain untuk membuat obat terasa lebih enak. Obat-obatan ini lazim dikonsumsi penduduk beberapa bangsa pengembara seperti Arab, Turki, India dan yang lainnya. Sedangkan bangsa Romawi dan Yunani gemar menggunakan campuran bahan-bahan kimia.

Adapun beberapa pola hidup sehat yang bisa kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari ala Rasulullah saw., yakni di antaranya :

  • Di pagi hari, Rasulullah saw. selalu bersiwak dan membuka menu sarapan dengan air dingin dicampur madu. Bersiwak fungsinya agar kesehatan mulut dan gigi terjaga. Dengan begitu proses konsumsi makanan pun tidak terganggu. Sedangkan madu berfungsi untuk membersihkan lambung, mengaktifkan usus-usus, dan menyembuhkan sambelit, wasir, dan peradangan.
  • Masuk waktu dhuha, Rasulullah saw. mengkonsumsi tujuh butir kurma. Ini berfungsi agar terlindung dari racun.
  • Menjelang waktu sore, Rasulullah saw. makan roti yang dicampur cuka dan minyak zaitun. Ini berfungsi untuk mencegah kanker dan menjaga suhu tubuh di musim dingin.
  • Di malam hari, Rasulullah saw. menu makanannya adalah sayur mayur. Ini berfungsi untuk menguatkan daya tahan tubuh dan melindungi dari serangan penyakit.
  • Rasulullah saw. tidak langsung tidur setelah makan, melainkan beraktivitas dulu seperti shalat. Ini berfungsi agar makanan yang dikonsumsi masuk lambung dengan cepat dan baik sehingga mudah dicerna.
  • Makan tsarid, buah yaqthin atau labu air, buang anggur, susu, dan menu makanan yang lainnya. Tapi makanan tersebut tidak sering sering dikonsumsi, melainkan hanya untuk mengambil manfaatnya dan karena senangnya Rasulullah terhadap makanan tersebut. Seperti manfaat buah yaqthin yang dapat mencegah penyakit gula.
  • Pola makan Rasulullah saw. ternyata sangat cocok dengan irama biologi berupa siklus pencernaan tubuh manusia oleh pakar kesehatan disebut circadian rhytme (irama biologi).
  • Rasulullah saw. sering berpuasa. Faedah dari puasa ialah dapat menyembuhkan aneka macam penyakit fisik, seperti tekanan darah tinggi, kelebihan kolesterol, gangguan pencernaan, mencegah kanker, lemak berlebihan, dan menstabilkan metabolisme tubuh.
  • Rasululah saw. sering menyempatkan untuk olahraga. Terkadang sambil bermain dengan anak cucunya atau lomba lari bersama istrinya Aisyah.
  • Menyedikitkan makan. Ini dimaksudkan agar tidak mudah terserang penyakit karena kelebihan makan. Menurut ahli medis mengatakan bahwa sumber utama dan total kebanyakan penyakit adalah karena kelebihan makan.
  • Rasulullah saw. menganjurkan kepada umatnya untuk tidak begadang. Ini dimaksudkan agar bisa bangun lebih awal dan meamang tubuh memiliki hak juga untuk istirahat.
  • Rasulullah saw. tidak mudah marah, ini berfungsi agar terhindar dengan penyakit jantung dan darah tinggi.
  • Rasulullah saw. sering melakukan silaturrahmi. Menurut para pengkaji di Harvad School of Public Health, mengatakan bahwa orang yang melakukan banyak sosialisasi itu akan lebih kecil peluangnya terkena penyakit kronis.

Setelah kita pelajari semua tentang bagaimana pola sehat hidup Rosulullah tenyata tidak begitu sulit dan mengeluarkan banyak uang untuk kita hidup sehat. Cukup ikuti sunnah Rosullah saw. maka insya Allah hidup sehat jasmani dan rohani.

 

Referensi

Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah, Buku Pintar Kedokteran Nabi, Terj. Abu Firly, Depok: PT Fathan Prima Media, 2008.

_____________________, Metode Pengobatan Nabi, Abu Firly, Jakarta: Griya Ilmu, 2008.

Husein Munis, Upara Reformulasi Sejarah Perjuangan Nabi, M Nursamad Kamba, Jakarta : Adigna Media Utama, 1999.

Humardani, Fakta dan Keajaiban di Tubuh Anda, Yogyakarta: Tugu Publisher, 2011.

Tasero Gk, Muhammad Sang Pengeja Hujan, Yogyakarta: Bentang Pustaka, 2016.

Oleh : Erna, Semester V

Leave a Reply