Khalifah Pertama: Abu Bakar Ash-Siddiq

Khalifah Pertama: Abu Bakar Ash-Siddiq

Ma’had Aly  Abu Bakar As-Shiddiq merupakan keturunan dari seorang Ayah yang bernama Usman bin Amr bin Sa’d bin Taim bin Murra bin Ka’ab bin Lu’ayy bin Talib bin Fihr bin Nadr bin Malik, dan ibunnya bernama Ummu Khair Salma binti Sakhr. Garis keturunan mereka (kedua orang tuanya) merupakan keturunan yang melahirkan banyak tokoh terhormat yaitu suku Ta’im. Yang mana garis keturunan mereka bertemu pada neneknya yang bernama Ka’b bin Sad bin Taa’im bin Murra.

Beliau dilahirkan pada tahun 573 M, dan wafat pada tanggal 23 Jumadil Akhir tahun 13 H, bertepatan pada bulan Agustus tahun 634 M,. Nama asli beliau adalah Abdul Ka’bah, diberikannya nama Abdul Ka’bah karena terwujudnya suatu nazar ibunya sewaktu beliau dalam kandungan, kemudian diganti oleh Rasulullah dengan nama Abdullah. Abdullah diberi julukan Abu Bakar atau pelopor pagi hari, dikarenakan beliau merupakan seorang laki-laki yang masuk Islam pertama kali. Sedangkan, gelar nama As-Shiddiq didapatkan karena beliau merupakan seseorang yang senantiasa membenarkan berbagai hal yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw., terutama pada saat peristiwa Isra’ dan Mi’raj.

Semenjak kecil, beliau dikenal mempunyai sifat yang mulia, di antaranya; sabar, jujur, berani, tegas, bijaksana, dan lemah lembut. Perihal akhlaknya, menurut Ibnu Hisyam, beliau merupakan sosok yang terkenal sebagai seorang yang pemurah, peramah, pandai bergaul, dan suka menolong. Di samping itu, karena sifat mulia yang dimiliki beliau yaitu sabar, dengan sifat tersebut beliau dapat mengajak dan membawa banyak para sahabatnya untuk mengikuti ajaran dan ikut serta dalam agama yang telah dibawa oleh Nabi Muhammad saw. seperti Utsman bin Affan, Abdurrahman bin Auf, Thalhah bin Ubaidillah, Sa’ad bin Abi Waqas, Zubair bin Awwam, Abu Ubaidillah bin Jarrah, Abdullah bin Mas’ud, dan Arqam bin Abil Arqam.

Abu Bakar bersahabat dengan Nabi Muhammad saw. semenjak usia remaja. Dengan demikian, tidaklah sulit bagi beliau untuk meyakini semua ajaran-ajaran yang telah disampaikan oleh Nabi Muhammad saw., karena semenjak muda beliau telah mengenal betul sosok keagungan Nabi Muhammad saw. Abu Bakar merupakan sahabat Nabi yang paling banyak mendermawankan harta bendanya demi kepentingan dakwah Islam. Di samping itu, beliau juga merupakan sahabat yang selalu membantu kaum lemah dan memerdekakan budak yang telah menerima ajaran Nabi saw. salah satunya adalah Bilal bin Rabah.

Selain kedermawanan dan keperdulian terhadap kaum yang lemah, beliau juga termasuk satu-satunya sahabat yang senantiasa ada dan menemani perjalanan Nabi saw pada saat Nabi hijrah ke Madinah, dan membela Nabi saw., kala disakiti oleh suku Quraisy.

Abu Bakar merupakan salah satu sahabat Nabi saw. yang terpilih untuk menjadi pengganti Nabi Muhammad saw. dalam memimpin umat Islam. Terpilihnya Abu Bakar sebagai pengganti Nabi saw. terdapat beberapa alasan yaitu yang pertama, beliau dekat dengan Nabi Muhammad saw., baik dari segi ilmu beliau maupun persahabatan beliau. Kedua, beliau merupakan sahabat yang dipercaya oleh Nabi Muhammad saw. ketiga, beliau merupakan sahabat yang dipercaya oleh rakyat, dengan perihal tersebut sehingga beliau mendapatkan gelar Ash-Shiddiq, yaitu orang yang sangat dipercaya. Keempat, beliau merupakan sosok yang dermawan. Kelima, beliau merupakan sahabat yang diperintah oleh Nabi Muhammad saw. untuk menjadi imam shalat berjama’ah. Keenam, beliau merupakan generasi pertama yang mengikuti ajaran Nabi saw. dan memeluk agama Islam.

Pengangkatan Abu Bakar Menjadi Khalifah

Nabi Muhammad saw. merupakan utusan Allah swt., yang mengemban dua amanah (jabatan), yakni yang pertama sebagai utusan Allah swt., dan yang kedua sebagai kepala negara atau pemimpin umat Islam. Amanah yang pertama berakhir bersamaan dengan pada saat wafatnya Nabi saw. (tidak bisa digantikan oleh siapapun, karena amanah tersebut hanyalah diberikan khusus kepada Nabi Muhammad saw. sebagai Akhirul Anbiya’). Sedangkan amanah yang kedua perlu ada yang menggantikan Nabi saw. setelah beliau wafat., karena umat Islam memerlukan seorang pemimpin, untuk melestarikan hukum-hukum agama Islam, mengajak dan menegakkan keadilan yang selalu berdiri di atas kebenaran.

Pengangkatan Abu Bakar sebagai pengganti pemimpin setelah Nabi saw., tidaklah langsung disepakati, melainkan masih melalui beberapa perselisihan antara kaum Anshar dan Muhajirin (terjadi tepat pada saat jasad Nabi saw. belum dikebumikan) di sebuah tempat yang bernama Tsaqifah Bani Sa’idah di Madinah. Kemudian musyawarah kedua, meskipun sempat diwarnai dengan perdebatan yang sengit antara kedua kaum tersebut, namun mereka memperoleh kesepakatan tanpa menimbulkan kekacauan. Kesepakatan tersebut memilih Abu Bakar sebagai pengganti Nabi Muhammad saw. pemilihan ini bukanlah berdasarkan keturunan, senioritas, atau pengaruh. Namun pemilihan ini di sepakati karena beliau mempunyai kapasitas ilmu agama yang dalam dan luas, akhlak mulia, keahlian untuk memimpin dan beliau merupakan satu-satunya orang yang menemani Nabi Muhammad saw., dalam perjalanan hijrah ke Madinah, maupun ketika Nabi sedang dikejar-kejar oleh kaum Quraisy. Dan beliaulah satu-satunya orang yang pernah diperintah Nabi saw. untuk menjadi imam salat ketika Nabi saw. sedang sakit.

Setelah dibai’at sebagai khalifah pertama, Abu Bakar memuji Allah dan menyampaikan rasa syukurnya karena telah terpilih dan dipercayai sebagai pemimpin umat Islam. Dalam pidatonya, Abu Bakar mengatakan bahwa, dirinya diangkat sebagai khalifah untuk mengendalikan urusan umatnya, bukan karena ia adalah sosok yang terbaik di antara mereka. Apabila beliau melaksanakan tugasnya dengan baik, maka ikutilah beliau. Namun jika beliau melakukan sebuah kesalahan, maka luruskanlah beliau.

Pada masa awal kepemimpinan Abu Bakar ash-Shiddiq terjadi beberapa kekacauan dan pemberontakan, di antaranya yaitu munculnya orang-orang murtad, adanya orang-orang yang mengaku Nabi, yang ingkar dalam membayar zakat. Munculnya orang-orang yang murtad, dikarenakan kurang mantapnya keyakian mereka terhadap ajaran agama Islam. Ditambah wafatnya Nabi Muhammad saw. yang menjadikan keimanan mereka menjadi goyah. Tentang adanya orang-orang yang mengaku menjadi Nabi saw. Mereka berani memberontak dan membuat kekacauan karena mereka menganggap bahwa Abu Bakar merupakan pemimpin yang lemah. Bahkan mereka mengira bahwa perjanjian perdamaian yang telah mereka buat bersama Nabi Muhammad saw. hanyalah bersifat pribadi dan berakhir sampai wafatnya Nabi saw. Saja, sehingga tidak perlu lagi untuk tunduk kepada pemimpin Islam yang baru.

Sedangkan ingkarnya orang-orang yang tidak mau membayar zakat dikarenakan kelemahan iman yang mereka miliki. Nah, dengan adanya orang-orang yang telah berani memberontak dan membangkang, Abu Bakar memutuskan untuk melakukan suatu perbuatan yang tegas, yaitu dengan cara membuat atau membentuk sebelas pasukan, yang mana masing-masing pasukan dipimpin oleh para panglima perang yang tangguh seperti Khalid bin Walid, Amr bin As, Ikrimah bin Abu Jahal, dan Syurahbil bin Hasanah. Pembentukan sebelas pasukan ini didukung oleh seluruh umat Islam pada umumnya. Dan dengan dibentuknya sebelas pasukan yang dipimpin oleh para panglima perang yang tangguh, kerusuhan dan pemberontakan yang telah terjadi dalam negeri, secara singkat dapat terselesaikan atau sukses.

Setelah permasalah di dalam negeri terselasaikan, kemudian Abu Bakar menangani persoalan yang ada di luar negeri, yakni kekuatan Persia dan Romawi yang mengancam keberadaan Islam. Kemudian tindakan yang dilakukan oleh Abu Bakar adalah mengirim tentara Islam untuk menghadapi Persia, yang berada di bawah pimpinan Khalid bin Walid dan Mutsanna bin Harits. Dengan dikirimnya pasukan tersebut, tentara Islam dapat merebut beberapa daerah yang termasuk penting di Persia yaitu Irak. Sedangkan untuk menghadapi Romawi, khalifah Abu Bakar mengirim empat pahlawan Islam untuk memimpin ribuan tentara yang berada di empat font. Di antaranya  yaitu Amr bin Al-Ash, Yazid bin Abi Sufyan, Abu Ubaidah, dan Syurahbil bin Hasanah. Keempat font tersebaut adalah Palestina, Damaskus, Himsh, dan Yordania. Yang kemudian dibantu oleh Khalid bin Walid yang sedang bertempur di Suriah. Jumlah seluruh pasukan Islam sebanyak 140.000 orang, sebenarnya jumlah seluruh pasukan Islam bukanlah sedemikian banyak, namun karena dibantu oleh Heradius dan kerajaan Ghassan sehingga pasukan tersebut menjadi jumlah yang demikian. Meskipun jumlah pasukan Islam tidak sebanding dengan jumlah pasukan Romawi, namun khalifah Abu Bakar mampu mendapatkan kemenangan dengan taktik yang jitu dan baru yang telah beliau lakukan terhadap pasukan Islam. Yang mana pada akhirnya pasukan Islamlah yang mampu mendapatkan kemenangan.

Masa kepemimpinan Abu Bakar berlangsung kurang lebih selama dua tahun, namun meskipun sedemikian singkatnya beliau mampu mengatasi tantangan-tantangan yang telah terjadi di dalam maupun di luar Madinah, yang mana tantangan tersebut baru tumbuh semenjak masa kepemimpian Abu Bakar. Bahkan selain beliau mampu berhasil mengatasi tantangan tersebut beliau juga telah menyiapkan jalan bagi perkembangan dan perluasan Islam di luar semenanjung Arabia.

Sebelum Abu Bakar ash-Shiddiq wafat, beliau telah berwasiat bahwa untuk khalifah yang akan menggantikannya yaitu adalah Umar bin Khathab. Yang mana wasiat tersebut telah tertulis di dalam sebuah surat yang ditulis oleh Utsman bin Affan atas perintah Abu Bakar ash-Shiddiq.

 

Referensi

Abdul Syukur Al-Azizi, Sejarah Terlengkap Peradaban Islam, Yogyakarta: Noktah, 2017.

Dewan Redaksi Ensiklopedia Islam, Ensiklopedia Islam, Cet, 4, Jakarta: Noktah, 2007.

Imam As-Suyuthi, Tarikh Khulafa’, Terj. Samson Rahman, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2000.

  1. Suyuthi Pulungan, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: AMZAH, 2018.

Muhammad Rahmatullah, “Kepemimpinan Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq, Jurnal Khatulistiwa, Vol 4 No. 2. September, 2014.

Rizem Aizid, Sejarah Peradaban Islam Terlengkap Dunia, Yogyakarta: Rusdianto, 2018.

Oleh : Farthin Nur Hafida, Semester III

This Post Has One Comment

  1. Asep Mulyadi

    Semoga Kita termasuk minas shiddiqin wa suhada wa Sholihin… Bisa mengikuti jejak Beliau. Insya Allah

Leave a Reply