Kelas Literasi: Melejitkan Santri Menulis, Menyejukkan Bangsa

Kelas Literasi: Melejitkan Santri Menulis, Menyejukkan Bangsa

Islam Nusantara Centre (INC) bersama jaringansantri.com gelar kerjasama dengan Pondok Pesantren Asshiddiqiyah dalam “Kelas Literasi Santri”, Selasa siang (27/03). Bertemakan ‘Melejitkan Santri Menulis, Menyejukkan Bangsa’, acara diikuti oleh seluruh mahasantri Ma’had Aly Sa’iidusshiddiqiyah dan dihadiri langsung oleh redaktur senior NUOnline, Ahmad Khoirul Anam sebagai narasumber.
Dalam sambutannya, Zainal Abidin sebagai salah satu redaktur jaringansantri.com, ia memperkenalkan jalinan kerjasama INC dengan beberapa pesantren di Indonesia. Kali ini INC berkesempatan menyambang pondok Pesantren Asshiddiqiyah guna menjalin kerjasama secara kontinyu, menyampaikan konten-konten tentang keislaman melalui media jaringansantri.com. Ia menjelaskan tujuan dijalinnya hubungan ini, dalam rangka mewakili santri untuk mengajak masyarakat agar tidak tersesat ataupun terbawa arus ekstrimisme, sebagaimana marak diberitakan di berbagai media.
‌Selanjutnya Ahmad Khoirul Anam, redaktur senior NUOnline mengawali pelatihan menulis dengan menjelaskan pergeseran media informasi yang tengah terjadi dalam beberapa dekade ini. Media informasi pernah masyhur dengan media cetak, namun kini media cetak bak hilang ditelan bumi, seluruhnya digantikan media berbasis internet. Minimal ada 7 konten kreatif yang harus diciptakan oleh para santri zaman now, katanya yang juga dosen tetap di kampus UNUSIA Jakarta. Mulai dari berita, tausiyah, kajian tematik, features, profil dan kilas pondok pesantren serta sastra pesantren. Dengan diadakannya pelatihan menulis ini, ia ingin memberikan motivasi menulis pada para mahasantri dan berkoordinasi seraya meningkatkan progress lebih baik di masa mendatang. Pada pertemuan kali ini, ia lebih memfokuskan pada penulisan features, tulisan yang lebih ringan daripada hardnews, agar dapat langsung dipraktikkan oleh peserta. Hal terpenting yaitu prinsip dasar jurnalistik tak boleh ditinggalkan, 5W1H sebagai pedoman utama dalam penulisan berita namun dapat dimanfaatkan pula dalam penulisan konten lain, seperti dalam features ini. Setelah pelatihan, para peserta langsung praktik menulis konten features meskipun masih banyak hal yang perlu dikoreksi.

“Features lebih mirip berita, namun lebih ringan. Tak perlu menyebut sesuatu itu menarik, lebih baik hanya menggambarkan sisi menariknya saja, pun agar tulisan yang kita buat tak terkesan subjektif”, pesannya pada peserta. (MH)

Leave a Reply