Dalami Penulisan Aksara Kuno, Mahasantri Mahad Aly Jakarta Kunjungi Perpusnas

Dalami Penulisan Aksara Kuno, Mahasantri Mahad Aly Jakarta Kunjungi Perpusnas

Ma’had Aly – Mahasantri Mahad Aly semester V melakukan kunjungan ke Perpustakaan Nasional RI, Sabtu (07/09).

Untuk menambah wawasan mengenai kajian naskah-naskah Nusantara, 23 orang mahasantri antusias melakukan kunjungan tersebut yang dibimbing langsung oleh Kiai Ahmad Baso, selaku dosen pengampu sekaligus penulis buku Islam Nusantara.   “Mahasantri sejarah harus mampu dan bisa, serta membiasakan diri untuk membaca naskah-naskah kuno, salah satunya adalah naskah yang ditulis oleh Walisongo,” ujar Kiai Ahmad Baso, ketika memulai pembelajaran kajian Naskah Nusantara ini.

Menurut Wayan Pande, salah satu staf bagian naskah-naskah kuno, ada kurang lebih 11.000 naskah Nusantara dalam bahasa dan aksara beragam yang berada di Perpustakaan Nasional ini. Ia juga menjelaskan bahwa, mengenai naskah tersebut banyak sekali yang bisa dikaji, terutama naskah bahasa Melayu, Pegon, Jawa, Sunda, Bali dan masih banyak lagi.

Tidak sekadar melihat-lihat, di sana Mahasantri Semester V ikut belajar bagaimana cara penulisan aksara yang baik dan benar. Untuk penulisan aksara dalam naskah ini, kebanyakan ditulis di atas daun lontar dengan alat tulis khusus, yaitu pangrupa. Untuk dapat menulis aksara digunakan cara yang khusus, yakni mengukir tulisan di atas daun lontar, kemudian dioles dengan minyak kemiri, sehingga tulisannya dapat terlihat lebih jelas.

Dalam pembuatan kertas daun lontar ini membutuhkan waktu yang tidak sebentar, yakni sekitar 6 bulan agar menjadi kertas dan siap ditulis dengan berbagai macam aksara dan bahasa. Perlu diketahui bahwa, kertas lontar ini akan semakin tahan lama jika sering disentuh.

Wayan Pande berpesan kepada Mahasantri agar tidak terfokus mengkaji satu aksara saja, tapi harus mampu mengkaji semua aksara.

Mahasantri berharap, agar kunjungan tersebut yang menjadi awal pembelajaran kajian naskah-naskah Nusantara dapat memotivasi guna memperdalam berbagai kajian nusantara lainnya dengan lebih semangat lagi.(Mila/AR)

Leave a Reply